Pengurus Masjid Muhammad Ramadhan, Dahlan, mengatakan, warga menganggap kajian agama yang dilakukan oleh bukan warga sekitar itu ekstrem.
"Kajian di masjid ini memang berbeda, tema-tema luas soal konflik agama di luar. Abu Bakar Ba'asyir sebelum ditangkap, dulu sering memimpin kajian itu. Nah, mungkin karena itu ada anggapan negatif soal masjid ini. Puncaknya kemarin warga protes," ujar Dahlan ditemui di halaman masjid, Rabu (23/4/2014).
Menurut Dahlan, pekan lalu, masjid sempat didatangi oleh dua ormas yang turut memprotes aktivitas masjid dengan mengatasnamakan warga. Protes tersebut pun sampai mendapat penjagaan dari polisi.
Akhirnya, Pemerintah Bekasi mengambil alih kepengurusan dan kepemilikan masjid. Menurut Camat Bekasi Selatan Abi Hurairah, pengambilalihan tersebut dilakukan karena dua hal. Pertama, lahan masjid menggunakan tanah fasum dan fasos milik pemerintah kota. Kedua, karena adanya keresahan warga akan aktivitas kajian agama yang dilakukan di masjid tersebut.
“Kecamatan Bekasi Selatan sedang menunggu SK Wali Kota tentang peresmian masjid yang dialihkan menjadi masjid raya. Itu keuntungan untuk warga, yaitu semua kebutuhan masjid seperti perawatan masjid atau sarana prasarana secara otomatis ditanggung oleh Pemkot Bekasi, jadi warga bisa lebih fokus beribadah," ujarnya.
Abi juga mengatakan, pengambilalihan ini memiliki dampak yang baik bagi warga karena masjid akhirnya dapat digunakan bersama-sama oleh seluruh warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.