Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megaproyek Giant Sea Wall Dimulai Pertengahan 2014

Kompas.com - 25/04/2014, 15:27 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengatakan, pembangunan megaproyek National Capital Integrated Coastal Development atau yang dulu disebut Giant Sea Wall akan dimulai pertengahan tahun ini. Draft perencanaan proyek sendiri telah disampaikan oleh konsultan Belanda sejak awal April kemarin.

Rencananya seluas 1.080 hektare persegi Laut Utara Jakarta akan direklamasi. Hampir setengahnya 486 hektare persegi dari lahan tersebut akan digunakan untuk perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan industri.

"Dari lahan seluas 486 hektare, 69,3 persen diperuntukkan membangun perumahan. Sebesar 14,8 persen untuk perkantoran kemudian pusat perbelanjaan 4 persen. Dan sisanya 12 persen digunakan untuk daerah industri," ujar Wali Kota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono, Jumat (25/4/2014).

Heru melanjutkan, beberapa pengembang tertarik ikut dalam pembangunan megaproyek tersebut. "Sudah ada Agung Podomoro, Agung Sedayu, dan Artha Graha yang mau mengembangkan properti di Giant Sea Wall," ucapnya.

Bahkan, lanjut Heru, Pelindo dan Ancol pun sudah mengajukan diri untuk turut andil dalam megaproyek tersebut. Heru mengatakan, semua pengembang yang berminat menggarap proyek yang digagas sejak zaman Fauzi Bowo itu berkumpul dalam sebuah paguyuban. Setidaknya sebulan sekali, paguyuban dan pemerintah melakukan rapat membahas proyek ini.

Saat ini, pengembang dan pemda belum mencapai kata sepakat soal pembagian pendapatan. Menurut Heru, swasta menghendaki semua pendapatan hasil penjualan properti masuk ke kantong mereka. Sementara pemda dan pemerintah menginginkan pendapatan lain selain dalam bentuk pajak tapi juga bukan dalam saham.

Untuk itu, ia menyarankan pembentukan badan pengelolaan reklamasi Jakarta Utara. Sebab, tidak mudah mengelola pantai hasil reklamasi. "Butuh lembaga khusus untuk menanganinya," tuntasnya,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi

[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com