Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandar Cuci Uang Hasil Narkoba untuk Beli Properti Rp 13,7 Miliar

Kompas.com - 29/04/2014, 13:42 WIB
Agita Tarigan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bandar narkoba kelas kakap bernama Edy alias Safriadi ini tak hanya mengelola uangnya untuk bisnis narkoba. Dia juga melakukan pencucian uang hasil narkoba untuk membeli aset properti senilai Rp 13,7 miliar.

Kepala BNN Irjen Anang Iskandar mengatakan, Edy memiliki sejumlah apartemen, rumah, dan tanah dari hasil kejahatan narkotika yang digelutinya. Sejumlah properti itu tersebar di beberapa daerah di Indonesia.

"Dari hasil mengedarkan narkoba tersebut, Edy pakai uangnya untuk biaya bisnis propertinya," kata Anang pada konferensi pers di gedung BNN, Jakarta, Selasa (29/4/2014).

"Edy berhasil ditangkap pada bulan Maret dan sudah menjadi tersangka sekarang," ujar Anang menambahkan.

Menurut Anang, Edy merupakan jaringan terbesar yang ditangani BNN hingga April 2014 ini. Saat ini, menurut dia, total aset Edy senilai Rp 3,7 miliar disita BNN.

Anang mengatakan, Edy menjadi tersangka karena terbukti telah melakukan dua tindak pidana yang melanggar hukum. Yang pertama adalah mengedarkan narkotika dan kedua adalah melakukan tindak pidana pencucian uang.

Edy diamankan petugas BNN pada 25 Maret 2014 di Bandung, Jawa Barat. Pada saat ditangkap, terdapat shabu seberat 5 gram di tangannya sebagai barang bukti. Menurut Anang, penangkapan Edy merupakan pengembangan kasus narkoba yang sedang ditangani BNN.

Sebelumnya, terdapat empat orang pengedar narkoba yang telah ditangkap oleh BNN. Keempat tersangaka tersebut diketahui bekerja sebagai anak buah Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com