Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puput Melati "Menghilang" Setelah Guntur Bumi Ditangkap

Kompas.com - 06/05/2014, 09:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Puput Melati (30) ikut "menghilang" setelah Guntur Bumi (32), suaminya, ditangkap penyidik dari Polda Metro Jaya di rumahnya, Senin (5/5/2014) pukul 05.30. Indra, kakak kandung Puput, mengaku tidak pernah tahu keberadaan adiknya tersebut setelah Guntur ditahan.

"Saya enggak tahu di mana Puput sekarang," kata Indra saat dihubungi melalui telepon, Senin malam. Indra banyak menjawab dengan "tidak tahu" setiap ditanya wartawan seputar keadaan Puput hingga penangkapan Guntur.

Indra sepertinya sengaja menutupi dan seakan tidak mau berkomentar banyak soal perkara hukum Puput dan Guntur. "Saya benar-benar tidak tahu. Benar tidak tahu ini," ucap Indra.

Meski begitu, setahu Indra, belum lama ini Puput dan Guntur sama-sama beribadah umrah dan baru kembali ke Jakarta beberapa waktu lalu. "Umrahnya kemarin. Dia (Puput) sama UGB," ucap Indra yang tidak tahu juga ketika ditanyakan soal kabar kehamilan kedua Puput.

Saat ini, Puput dikabarkan sudah hamil tiga bulan. "Nanti tanya langsung saja ke Puput. Nanti pasti ketemu, kok," ujar Indra.

Sementara itu, rumah Guntur di Jalan Kesehatan 3, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, tampak sepi setelah si empunya rumah dicokok polisi.

Dari pantauan Warta Kota, semalam, rumah berlantai 2 itu hanya diterangi lampu penerang jalan berwarna kuning saja. Lampu rumah yang menerangi teras dan balkon terlihat tidak menyala. Hanya lampu warna kuning yang tampak menyala di dalam rumah. Rumah bercat putih itu juga tertutup rapat pagar bercat hitam setinggi sekitar 2 meteran.

Meski terlihat sepi, dari dalam rumah seluas lebih kurang 400 meter persegi itu sempat terdengar suara balita yang sedang menangis. Dari luar rumah, bayi tadi tampak sedang digendong seorang perempuan di balkon lantai 2. Tidak jelas apakah perempuan itu adalah Puput, istri Guntur, atau orang lain.

Di pagar rumah mewah Guntur tadi juga terlihat iklan yang bertuliskan, "Disewakan". Ada dua iklan kecil yang ditempel di dua pagar pintu masuk.

Menurut Kusnadi (60), tetangga Guntur, iklan tersebut mulai ditempel di pagar sejak Guntur tersandung masalah hukum. Selain Guntur, Puput juga ikut dilaporkan mantan pasien suaminya itu lantaran diduga ikut menikmati uang hasil penipuan hingga ratusan juta rupiah. Saat ini, status hukum Puput masih sebagai terlapor. (Uhs/m5)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com