Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pedekate" Jokowi dengan Dubes Benua Amerika di Meja Makan

Kompas.com - 07/05/2014, 10:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kedua sisi meja makan panjang di sebuah ruang tertutup Oasis Restaurant, Cikini, Jakarta Pusat, terisi penuh. Belasan warga dari negara asing berpakaian jas formal memusatkan perhatian kepada seorang berpakaian batik coklat lengan panjang yang tengah berbicara dengan bahasa asing.

Lantunan lagu lawas yang didendangkan kelompok musik di dekat meja tersebut tak membuat obrolan santai terganggu. Bahkan, obrolan kian larut diselingi tawa, canda, serta dentingan gelas wine berisi air putih bersulang. Sekilas, seperti sebuah reuni kecil.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo asik bercerita soal program-program yang telah dilakukannya di Ibu Kota selama lebih dari satu setengah tahun kepemimpinan bersama sang wakil, Basuki Tjahaja Purnama. Lawan bicara di meja makannya kali ini bukanlah warga target relokasi —seperti yang sudah-sudah dilakukannya— melainkan duta-duta besar di benua Amerika untuk Indonesia.

Dubes yang hadir di acara tertutup tersebut yakni Argentina, Brasil, Kanada, Kolombia, Cile, Ekuador, Meksiko, Paraguay, Peru, Suriname, Venezuela, serta perwakilan Dubes Amerika Serikat.

"Saya memang bercerita mengenai Giant Sea Wall, mengenai proyek-proyek besar yang ada di Jakarta," ujar Jokowi setelah satu setengah jam makan malam, Selasa (6/5/2014) malam.

Jokowi mengaku bahwa makan malam itu belumlah bicara soal kerja sama konkret, misalnya soal investasi. Namun, untuk satu pendekatan awal kerja sama tersebut, Jokowi mengakui sangat efektif, ketimbang hadir di acara besar antarnegara-negara.

Yang mengejutkan, arah pembicaraan Jokowi bukannya menerima investasi asing, tetapi membuka peluang investasi Indonesia di luar negeri. "Saya ingin membangun sebuah pendekatan yang personal. Yang namanya hubungan dengan negara lain, sangat diperlukan. Nanti, ini berimbas pada pembukaan pasar di negara mereka," ujarnya.

Menurut Jokowi, orientasi pemimpin di Indonesia harus diubah, dari yang hanya menunggu investasi ke mencoba berinvestasi di negara asing. Padahal, menurut Jokowi, negara-negara tersebut berpotensi menjadi pasar untuk jenis barang-barang tertentu.

Jokowi disanjung

Sejumlah duta besar tersebut menyanjung sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Sanjungan pertama kali diungkapkan oleh Duta Besar Cile untuk Indonesia Eduardo Ruiz Amusen.

"Sangat populer, sangat berkarisma," ujarnya di sela-sela sesi foto, akhir acara tersebut.

Tidak hanya itu, ketika Jokowi serta sejumlah dubes keluar dari restoran, Duta Besar Paraguay untuk Indonesia Cesar Esteban Grillon tiba-tiba berbalik menghadap para wartawan. Dia pun mengangkat kedua jempolnya ke arah Jokowi di depannya.

"Dia baik, sangat baik. Pasti menang dia," ujarnya sumringah.

Harapan dubes yang terbaik bagi Indonesia

Duta Besar Cile untuk Indonesia Eduardo Ruiz Amusen mengaku bahwa makan malam ini luar biasa bagi para dubes itu. Sangat menarik, katanya, mendengar langsung pembangunan di Ibu Kota dari sang pemegang kebijakan. Terlebih, Jokowi juga bakal calon presiden dari PDI Perjuangan.

Meski di satu sisi sebagai diplomat dirinya tak boleh mendukung kandidat tertentu, dia berharap siapa pun yang memenangkan pemilihan presiden nanti memberikan yang terbaik bagi Indonesia.

"Kami mengharapkan yang terbaik bagi Indonesia, baik presiden yang baru atau pemerintahan yang baru," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, acara makan malam adalah bagian dari rangkaian acara diplomatic coprs gathering selama satu minggu. Senin (5/5/2014), acara makan malam bersama dubes-dubes di Timur Tengah, sedangkan semalam Jokowi makan malam bersama dubes kawasan Amerika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com