Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Penjaja Ginjal Diduga Kabur dengan Teman Facebook

Kompas.com - 12/05/2014, 13:48 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Shara Meilanda Ayu alias Ayu (20) pergi dari rumahnya sejak 10 April 2014. Ayahnya, Sugiyanto (45), menduga, ia dibawa oleh kekasihnya, Firmansyah alias Aan, yang dikenal melalui jejaring sosial Facebook.

Sugiyanto menuturkan, ketika itu Ayu pamit untuk berangkat kuliah, di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Depok. "Tanggal 10 April saya antar pagi, dia ke Terminal Kalideres, dia mau kuliah. Siangnya, dia biasanya SMS, 'Pak, sudah makan belum, sudah shalat belum', tetapi ini enggak ada," kata Sugiyanto di Polda Metro Jaya, Senin (12/5/2014).

Sampai beberapa hari berikutnya, tidak juga ada kabar dari Ayu. Dia akhirnya mendatangi tempat kos Ayu di Jalan Sawo, Pondok Cucur, Kelurahan Pondok Cina, Beji, Depok. "Dia tidak ada di kos-kosan. Handphone-nya dihubungi, tidak diangkat," katanya.

Dia menduga, Ayu pergi bersama Aan ke Pangkal Pinang, Bangka. Dugaan tersebut didasari dari percakapan Ayu bersama temannya melalui Facebook. "Lewat Facebook, ada percakapan anak saya dengan temannya. Dia ditanya 'Ayu ke mana aja, nggak pernah kelihatan?' Lalu dia bilang 'Ada kok, saya ada di Bangka'," ujar Sugiyanto.

Dia mengatakan, akun Facebook Ayu masih aktif hingga kali terakhir dia mengecek tiga hari yang lalu. Begitu juga dengan akun Aan. "Dia pernah punya pacar kenalan di Facebook, namanya Aan. Saya pernah ketemu dia sama Ayu juga di kosannya Ayu. Waktu itu, saya bilang sama dia 'Kalau kamu sayang sama Ayu, tolong tinggalkan Ayu, biar dia selesaikan kuliahnya dulu'," papar Sugiyanto.

Dia mengatakan telah mengadukan hilangnya Ayu ke Polres Depok serta melapor ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Namun, hingga saat ini, belum ada perkembangan kabar mengenai anaknya.

Ayu adalah mahasiswa semester II jurusan Administrasi Niaga di PNJ. Ayu kuliah dengan beasiswa yang diberikan Mendikbud Mohammad Nuh.

Ayu bersama ayahnya, Sugiyanto, sempat menjajakan ginjal untuk menebus ijazah anaknya di Bundaran Hotel Indonesia pada Juni 2013 lalu. Dia lulus SMA pada 2012. Ia sempat melanjutkan kuliah di pesantren beberapa bulan. Akan tetapi, karena tidak sanggup membayar uang administrasi, akhirnya ia memutuskan untuk berhenti kuliah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com