Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolos Sebulan, Anak Penjaja Ginjal Dikeluarkan dari Kampus

Kompas.com - 17/05/2014, 20:11 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Shara Melinda Ayu atau Ayu (20) mendapatkan surat pernyataan pemutusan studi drop out (DO) dari kampusnya, Politeknik Negeri Jakarta, Depok. Hal itu dikatakan oleh ayahnya Sugiyanto, yang pernah menjajakan ginjalnya untuk menebus ijazah Ayu.

"Dari kampusnya Ayu (PNJ) pernah nelepon. Bilangnya dari humasnya, dia bilang Ayu sudah di DO, nanti suratnya diantar (ke rumah)," kata Sugiyanto, Sabtu (17/5/2014).

Dia mengatakan, pemutusan studi Ayu lantaran tidak pernah masuk kelas perkuliahan selama satu bulan terakhir. Pun, nilai-nilai Ayu tidak memuaskan.

Sugiyanto merasa sangat sedih dengan pemutusan studi ini. Sebab, Ayu berkuliah atas bantuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui beasiswa Bidik Misi.

Mendikbud tersentuh dengan perjuangan ayah dan anak ini beberapa waktu lalu untuk meneruskan pendidikan. Pria yang bekerja sebagai penjahit ini sempat hampir menjual ginjalnya. Dia pun meminta maaf kepada pihak Kementrian yang telah berbaik hati padanya dan anaknya.

"Saya mau minta maaf sama pak Mentri, sama pak Dirjen, PNJ juga, enggak bisa jaga Ayu sampai lulus kuliah. Tapi saya juga enggak bisa nyalahin anak saya," paparnya.

Menurutnya, bila anaknya itu masih memiliki semangat untuk kuliah, dia akan memperjuangkannya. "Ya saya akan lakukan apa saja buat anak saya. Tapi dia juga sepertinya sudah tidak semangat kuliah," kata Sugiyanto.

Ayu sempat menghilang lebih dari satu bulan dari rumahnya. Sugiyanto menduga Ayu dibawa kabur oleh kekasihnya, Firmansyah alias Aan ke Pangkal Pinang, Batam. Warga Kebon 200, Kelurahan Kamal, Jakarta Barat, itu sempat melaporkan perihal kehilangan anaknya ke Polres Depok dan Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com