Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Gelandangan Kedapatan Miliki Uang Rp 19 Juta

Kompas.com - 19/05/2014, 20:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mike (35) tampak tak nyaman dan resah saat ditemui di Panti Sosial Bina Laras (PSBL) II, Cipayung, Jakarta Timur. Beberapa kali, ia meminta diantar pulang ke rumah ibunya, yang disebut berada di wilayah Tangerang.

Perempuan yang diduga menderita gangguan jiwa ini dititipkan di panti tersebut setelah terjaring razia rutin petugas Sat Pol PP di kawasan Jakarta Barat bulan Mei lalu. Yang mengejutkan, ketika dirazia Mike kedapatan memiliki uang Rp 19.066.000 yang disimpan di dalam kantong plastik hitam.

Perempuan itu sempat menghuni panti PSBL I, di Kedoya, Jakarta Barat, sebelum dipindahkan ke Cipayung. Mike tidak dapat menjawab dengan pasti dari mana ia memperoleh uang belasan juta itu. Mike selalu memberikan jawaban yang berubah.

"Uang itu dari Joni, suami saya. Buat beli mobil," kata Mike, saat ditemui di panti tersebut, Senin (19/5/2014).

Namun, jawaban berubah ketika ditanya lagi. Mike mengatakan, uang itu merupakan hasil tabungannya selama bekerja di luar negeri sebagai TKW dengan gaji Rp 3.000.000 per bulan.

"Saya punya paspor. Pernah ke bandara (Soekarno-Hatta). Uangnya saya kumpulin dari kerja di luar negeri," ujar Mike.

Mike juga tidak mengingat di mana kampung halamannya. Ia hanya menyebut Desa Sindang Barang, Jawa Barat. Sementara itu suaminya, kata Mike, berada di Semarang, Jawa Tengah.

Kepala PSBL II Andi Muchdar mengatakan, sejak awal dipindahkan ke panti tersebut, Mike kerap bertindak agresif terhadap petugas. Pihaknya sempat mengisolasi Mike terpisah dari warga binaan lainnya.

"Dulu sempat sering ngamuk, agresif, dan tiba-tiba suka nyerang atau nendangin meja. Jadi kita isolasi dan diberikan treatment obat penenang," kata Andi.

Selama menjalani perawatan, lanjut Andi, pihaknya mengamankan uang tersebut dari Mike sampai identitasnya terungkap. "Kita akan memberikan uang itu setelah dia dapat menguasai dirinya. Saat ini, kita berusaha supaya dia bisa tenang dan tidak cemas," ujar Andi.

Sampai saat ini, lanjut Andi, pihaknya mengatakan, mengalami kesulitan mengetahui identitas dan keluarga Mike sebab selain tidak memberikan jawaban yang pasti, tidak ditemukan juga identitas yang melekat pada tubuh perempuan itu.

"Identitasnya tidak ada. Dia ditemukan di pinggir jalan di daerah Jakarta barat. Waktu itu lagi bawa kantong keresek hitam isinya uang Rp 19.066.000," ujar Andi.

Dokter Juniar dari klinik PSBL II mengatakan, Mike saat ini memerlukan penanganan khusus untuk menguak siapa identitas dan keluarga yang bersangkutan.

"Sampai saat ini dia masih susah untuk kita ajak komunikasi. Pasien seperti ini biasanya bisa pulih kalau sudah ada keluarga yang datang," ujar Juniar.

Namun, hingga kini, belum ada keluarga yang mendatangi panti tersebut. Menurutnya, penyebab Mike memiliki masalah kejiwaan juga belum diketahui.

Untuk memeriksa kejiwaan Mike, pihaknya akan membawa ke Rumah Sakit Khusus Duren Sawit. Jika hasilnya dianggap baik, Mike akan dikembalikan ke panti untuk diberikan pelayanan kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com