Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RT Setempat Tak Pernah Didatangi Anggota Babinsa

Kompas.com - 06/06/2014, 21:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua RT setempat lingkungan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, RF, mengaku tidak pernah didatangi anggota bintara pembina desa (babinsa)‎. Hal ini baik terkait pendataan pemilih pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 ataupun pendataan lainnya.

"(Anggota babinsa) tidak pernah mencari dan ke rumah saya. Tidak ada warga yang mengadu juga ke saya soal hal pendataan itu. Saya juga baru dengar berita tentang itu dari Mbak," kata RF kepada wartawan di lokasi, kawasan Cideng, Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Berdasarkan informasi Komandan Kodim 0501 Jakarta Pusat Letnan Kolonel Infanteri Yudi Pranoto, anggota koramil rutin melaksanakan pendataan geografi, demografi, dan kondisi sosial di lingkungan masyarakat. Atas hal tersebut, RF mengaku hanya rutin mendapat laporan kontrol keamanan lingkungan.

"Kalau pendataan, saya tidak tahu karena biasanya babinsa itu hanya kontrol keamanan saja. Kalau ada kasus seperti kemarin, seharusnya anggota babinsa itu lapor ke RT terlebih dahulu dan memperlihatkan surat tugasnya. Tapi, kemarin tidak ada laporan apa pun ke saya," kata RF.

Saat Kompas.com mencoba mendatangi ketua RW lingkungan itu, pihak yang bersangkutan tidak ada di tempat. Ia dikatakan sedang dinas ke luar kota. Sementara itu, anggota keluarga lainnya enggan membuka suara perihal pendataan ini. Hal yang sama juga terjadi pada ketua RT lain yang masih berada di dalam wilayah itu. Ia memilih untuk bungkam dan tidak berkomentar sama sekali.

Berdasarkan info yang dihimpun, tidak hanya satu warga yang didatangi anggota babinsa untuk pendataan Pilpres 2014. Ada seorang warga lagi yang juga didatangi, sebut saja namanya Budi. Kompas.com juga mencoba mendatangi kediamannya, tetapi ia kembali menolak berbicara terkait hal itu. Budi langsung ke dalam rumah.

"Maaf ya Mbak, Bapaknya lagi mau istirahat dulu," kata salah seorang penjaga rumah Budi.

Sebelumnya diberitakan, warga di Jakarta Pusat diresahkan oleh pendataan mengenai calon presiden dan wakil presiden yang akan dipilih. Pendataan itu dilakukan oleh seseorang yang mengaku anggota babinsa.

Dalam pendataan itu, warga diarahkan untuk memilih pasangan yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. ‎Pihak Kodim 0501 Jakarta Pusat pun telah mengklarifikasi perihal itu. Pihaknya juga akan memecat anggota TNI yang tidak netral dalam Pilpres 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com