Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas PA: Diduga Ada Mafia Prostitusi Besar di Jakarta

Kompas.com - 13/06/2014, 19:06 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menduga, kasus prostitusi yang menjerat gadis asal Indramayu berinisial S (15) dilakukan oleh mafia besar yang beroperasi di Jakarta.

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan, dari keterangan yang diperoleh pada kasus S, terdapat ratusan pekerja seks serupa yang dikendalikan sindikat ini. "Yang seperti dia ini masih banyak karena inisial To, bos itu, dugaannya punya 700 pekerja yang seperti dia (S) ini," kata Arist, kepada wartawan, di kantor Komnas PA, Jakarta Timur, Jumat (13/6/2014).

Arist mengaku prihatin dengan kasus S ini. Sebab, hasil penelusuran terhadap S, kakak korban, berinisial W, ternyata juga menjadi korban di dunia prostitusi. W meninggal dunia karena sakit ketika masih bekerja di tempat hiburan di Jakarta.

"Kakaknya lebih dulu ikut terjerat hingga akhirnya dia meninggal dunia," ujar Arist.

Adapun kondisi S juga saat ini dalam keadaan tidak sehat. "Kita akan cek kesehatannya dan memberikan rasa aman. Nanti kita akan kerja sama dengan Kementerian Sosial agar dibawa ke rumah aman untuk dipulihkan kondisinya," ujar Arist.

Arist melanjutkan, dari kedua kasus yang menjerat kakak beradik ini, pihaknya menduga ada mafia prostitusi di Indramayu yang memperdaya gadis daerah tersebut agar menjadi pekerja seks di Jakarta. Arist menambahkan, ada indikasi terjadi praktik perdagangan manusia dalam kasus ini.

Rencananya, kasus ini akan dilaporkan kepada Polres Metro Jakarta Pusat. Tidak hanya di kepolisian, kasus ini juga akan dilaporkan kepada Pemerintah Kota Jakarta Barat dan Jakarta Pusat yang menjadi wilayah tempat S pernah dipekerjakan sebagai penghibur.

"Mempekerjakan anak di bawah umur saja sudah melanggar undang-undang. Dan juga, mana ada izin untuk pekerjaan seks. Oleh karena itu, kita akan kerja sama dengan Pemprov DKI," ujar Arist.

Sebelumnya diberitakan, seorang remaja Indramayu terbujuk seorang perempuan sehingga dia mau ke Jakarta. Namun, di Ibu Kota dia malah dijadikan pekerja seks di beberapa tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Megapolitan
Warga Koja Gerebek Pengedar Narkoba yang Lagi 'Nyabu' di Kontrakannya

Warga Koja Gerebek Pengedar Narkoba yang Lagi "Nyabu" di Kontrakannya

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan APK Bakal Calon Wali Kota Bogor

Petugas Gabungan Tertibkan APK Bakal Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Satpol PP Tertibkan Puluhan Spanduk Bacawalkot di Kota Bogor

Satpol PP Tertibkan Puluhan Spanduk Bacawalkot di Kota Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Anggota Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Tangkap 3 Anggota Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
LBH Jakarta Sebut Pemberian Bintang Empat Prabowo Abaikan UU TNI

LBH Jakarta Sebut Pemberian Bintang Empat Prabowo Abaikan UU TNI

Megapolitan
Polisi Imbau Warga Bikin SIM Langsung di Satpas, Jangan Termakan Iming-iming Medsos

Polisi Imbau Warga Bikin SIM Langsung di Satpas, Jangan Termakan Iming-iming Medsos

Megapolitan
NIK 213.831 Warga Sudah Dipindahkan ke Luar Jakarta, Dukcapil: Akan Terus Bertambah

NIK 213.831 Warga Sudah Dipindahkan ke Luar Jakarta, Dukcapil: Akan Terus Bertambah

Megapolitan
Polisi Musnahkan 300 Knalpot Brong di Koja dengan Gergaji Mesin

Polisi Musnahkan 300 Knalpot Brong di Koja dengan Gergaji Mesin

Megapolitan
Polresta Bogor Luncurkan Aplikasi SiKasep, Lapor Kehilangan Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi

Polresta Bogor Luncurkan Aplikasi SiKasep, Lapor Kehilangan Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi

Megapolitan
Janggal dengan Kematian Anaknya di Dalam Toren, Ibu Korban: Ada Bekas Cekikan

Janggal dengan Kematian Anaknya di Dalam Toren, Ibu Korban: Ada Bekas Cekikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com