Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kena Razia, PNS Kota Bekasi Bentak Satpol PP

Kompas.com - 16/06/2014, 19:53 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Berbagai reaksi muncul dari para pegawai negeri sipil (PNS) yang terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bekasi ketika sedang berada di pusat perbelanjaan pada jam kerja, Senin (16/6/2014).

Ada yang pasrah, tersenyum malu, dan bahkan ada juga yang marah-marah. Seperti yang dilakukan oleh PNS dari Puskesmas Pondok Gede, Diah, yang tertangkap basah sedang berada di toko ponsel di salah satu pusat perbelanjaan Bekasi.

Saat tertangkap, Diah sempat marah-marah dan menolak untuk mengisi data. "Enggak bisa. Saya enggak mau isi data," ujar Diah dengan nada gusar kepada petugas Satpol PP.

Diah pun beradu argumentasi dengan petugas Satpol PP dan tetap menolak mengisi data. Tak hanya itu, Diah juga membentak salah seorang pewarta yang memotretnya. Dia mengancam membanting kamera petugas.

Melihat Diah yang sudah berbicara dengan nada tinggi dan matanya berkaca-kaca, Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah Dedi Sukriyadi turun tangan dan menjelaskan kepada Diah. Dedi mengatakan bahwa ini adalah tugas Satpol PP untuk melakukan razia terhadap PNS yang tidak berada di kantor saat jam kerja.

Tak hanya Diah, PNS lain dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Munah, juga ditemukan sedang berbelanja DVD bajakan di salah satu pusat perbelanjaan. Saat terkena razia, Munah terlihat pasrah dan mau mengisi lembar identitas yang diberikan petugas Satpol PP.

Namun, dia menambahkan catatan di lembar identitasnya mengenai alasan dia berada di pusat perbelanjaan saat jam kerja. "Saya kan jam segini sudah pulang. Cuma belum sempat pulang ke rumah untuk ganti baju," ujarnya.

PNS lain juga tertangkap saat tepat turun dari eskalator. Ketika PNS tersebut turun, Satpol PP kebetulan sedang berada di bawah eskalator. Namun, PNS pria tersebut tidak didata oleh Satpol PP. Alasannya, PNS itu sudah menutupi seragam PNS dengan jaket miliknya. Satpol PP pun mengizinkan PNS itu pergi.

Dedi mengatakan timnya hari ini telah berhasil mendata 35 PNS dari Pemerintah Kota Bekasi dan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Semua PNS yang tertangkap basah, hanya didata oleh Satpol PP. Satpol PP nantinya akan menyerahkan data tersebut kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bekasi. PNS yang terazia terbukti melanggar Peraturan Daerah No 53 tentang Disiplin Kepegawaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com