Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Tak Sadar, Juru Parkir yang Dibakar Tentara di Monas Belum Dikunjungi Keluarga

Kompas.com - 27/06/2014, 06:37 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak dibawa ke RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, setelah dibakar di Monumen Nasional pada Selasa (24/6/2014), petugas parkir bernama Yusri (47) belum mendapat kunjungan dari keluarganya. Sampai Kamis malam, dia pun belum sadarkan diri dan belum bisa mendapatkan tindakan medis lanjutan.

"Dari kemarin yang jenguk teman-temannya saja. Keluarganya belum diketahui yang mana. Sampai sekarang belum ada keluarga," ujar Maria Margaretha, Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Tarakan, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/6/2014).

Saat kali pertama ditangani, Yusri dibawa ke instalasi gawat darurat RSUD Tarakan. Ia kemudian dipindahkan ke intensive care unit rumah sakit tersebut. Maria mengatakan, belum ada sama sekali pembayaran yang dilakukan untuk perawatan Yusri.

Menurut Maria, RSUD Tarakan sudah memberikan pertolongan pertama untuk Yusri, yang datang kali pertama dengan status sebagai pasien umum. Yusri, kata dia, sampai sekarang belum sadarkan diri. Penurunan kondisi Yusri, imbuh dia, menjadi alasan RSUD Tarakan tak melakukan tindakan medis lanjutan.

"Mengenai kondisi pasien makin membaik atau memburuk, itu belum bisa dipastikan. Hingga saat ini masih melihat perkembangannya dulu. Korban memang sampai sekarang masih dalam keadaan tak sadar," kata Maria.

Yusri telah menjalani operasi pada Rabu (25/6/2014) dan kini dirawat di ruang ICU di lantai 4 rumah sakit itu. Berdasarkan data visum, dia mengalami luka bakar 30 persen di bagian wajah, leher, punggung, dan di kedua lengannya.

Sebelumnya diberitakan, Yusri dibakar oleh pelaku yang diduga oknum tentara. Kejadian berlangsung sekitar pukul 22.45 WIB, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com