Hal ini disampaikan Haikal Aprieza, salah seorang mahasiswa Univeristas Gadjah Mada (UGM), rekan satu Ekspedisi NKRI bersama korban.
"Kesan-kesannya selama ekspedisi orangnya rame dan aktif. Tidak ada perselisihan dengan teman," kata Haikal, saat ditemui di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (1/7/2014).
Menurutnya, Rizky dikenal selalu menjaga hubungan baik dengan teman dalam kegiatan Ekspedisi NKRI yang melibatkan peserta dari TNI, Polri, dan mahasiswa itu. Kegiatan ekspedisi dilangsungkan di daerah Maluku Utara, sejak diberangkatkan pada Februari 2014.
Haikal mengatakan, Rizky dalam kesehariannya selalu membangun relasi yang baik dengan sesama, misalnya mengajak makan bersama dan berolahraga voli bersama. Ia tidak menyangka perpisahan pada Jumat (27/6/2014), seusai kegiatan ekspedisi tersebut merupakan hari terakhirnya bertemu korban.
"Jumat kita itu sekadar salam perpisahan, cuma salam dan bilang sampai ketemu lagi. Setelah itu sudah pisah. Enggak tahunya ada kejadian ini," ujar Haikal.
Rizky dianiaya orang tak dikenal saat berada dalam taksi Indah Family bernopol B 2614 BL, dekat Halte UI, Depok, Jawa Barat. Dia yang menumpang taksi itu dihadang oleh orang tak dikenal berjumlah sepuluh orang yang masing-masing berboncengan dengan lima motor. Para penyerang rata-rata berambut cepak dan langsung menyerang korban sehingga mengalami luka.
Rizky menderita luka di punggung dengan lima tusukan, di belakang kepala terdapat 16 jahitan, jari kelingking kiri robek sebesar tiga jahitan, dan bibir memar. Korban sempat ditolong seorang anggota marinir. Namun, nyawa Rizki tak dapat terselamatkan dan meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.