Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bharada Rizky dalam Kenangan Anggota Tim Ekspedisi NKRI

Kompas.com - 01/07/2014, 14:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bharada Rizky Dwi Wicaksono, Anggota Detasemen B Satuan III Pelopor, dikenal sebagai pribadi yang baik. Selama mengikuti Ekspedisi NKRI, Rizky dikenal menjaga semangat korsa dengan sesama rekan ekspedisi dan menjaga hubungan baik dengan teman-temannya.

Hal ini disampaikan Haikal Aprieza, salah seorang mahasiswa Univeristas Gadjah Mada (UGM), rekan satu Ekspedisi NKRI bersama korban.

"Kesan-kesannya selama ekspedisi orangnya rame dan aktif. Tidak ada perselisihan dengan teman," kata Haikal, saat ditemui di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (1/7/2014).

Menurutnya, Rizky dikenal selalu menjaga hubungan baik dengan teman dalam kegiatan Ekspedisi NKRI yang melibatkan peserta dari TNI, Polri, dan mahasiswa itu. Kegiatan ekspedisi dilangsungkan di daerah Maluku Utara, sejak diberangkatkan pada Februari 2014.

Haikal mengatakan, Rizky dalam kesehariannya selalu membangun relasi yang baik dengan sesama, misalnya mengajak makan bersama dan berolahraga voli bersama. Ia tidak menyangka perpisahan pada Jumat (27/6/2014), seusai kegiatan ekspedisi tersebut merupakan hari terakhirnya bertemu korban.

"Jumat kita itu sekadar salam perpisahan, cuma salam dan bilang sampai ketemu lagi. Setelah itu sudah pisah. Enggak tahunya ada kejadian ini," ujar Haikal.

Rizky dianiaya orang tak dikenal saat berada dalam taksi Indah Family bernopol B 2614 BL, dekat Halte UI, Depok, Jawa Barat. Dia yang menumpang taksi itu dihadang oleh orang tak dikenal berjumlah sepuluh orang yang masing-masing berboncengan dengan lima motor. Para penyerang rata-rata berambut cepak dan langsung menyerang korban sehingga mengalami luka.

Rizky menderita luka di punggung dengan lima tusukan, di belakang kepala terdapat 16 jahitan, jari kelingking kiri robek sebesar tiga jahitan, dan bibir memar. Korban sempat ditolong seorang anggota marinir. Namun, nyawa Rizki tak dapat terselamatkan dan meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com