Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Anggota Satpol PP Geruduk Balaikota DKI

Kompas.com - 03/07/2014, 16:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan personel Satpol PP yang berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT) menduduki Gedung Balaikota DKI Jakarta. Mohammad, salah seorang personel Satpol PP mengatakan, aksi Satpol PP itu untuk mendesak Gubernur-non aktif Joko Widodo untuk segera mengangkat status mereka sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Kami bekerja sebagai PTT sejak tahun 2006, sudah delapan tahun. Namun, sampai sekarang tak kunjung diangkat jadi CPNS, apalagi PNS," kata Mohammad, di halaman Balaikota Jakarta, Kamis (3/7/2014).

Selama delapan tahun menjadi PTT, mereka terima pendapatan jauh di bawah honor PNS. Tiap bulannya, lanjut dia, mendapat gaji Rp 2.189.000 ditambah tunjangan penambahan penghasilan (TPP) sebesar Rp 1 juta. Namun, gaji dan TPP itu dibayarkan pada tanggal tidak menentu. Sehingga, ia bersama ribuan personel Satpol PP lainnya kerap mengutang ke orang lainnya.

Mohammad mengatakan, gaji yang diterimanya tidak seimbang dengan risiko yang bakal diterimanya. Terlebih, saat ini, Pemprov DKI Jakarta sedang gencar menegakkan Perda Ketertiban Umum Nomor 8 Tahun 2007.

"Tiap hari kami adu otot dengan pelanggar ketertiban umum. Ada beberapa teman yang gugur atau terluka dalam tugas, namun nasib kami cenderung ditelantarkan pemerintah," ujar Mohammad.

Sejak dua tahun lalu, lanjut dia, personel Satpol-PP ini tidak lagi mendapat asuransi Jamsostek. Mereka menuntut Jokowi dan Basuki untuk memperbaiki nasib mereka. Ia menjelaskan, sebanyak 1.885 petugas Satpol-PP berstatus PTT menunggu kepastian status itu dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com