Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rusun Marunda Keluhkan Minimnya Fasilitas Sekolah

Kompas.com - 10/07/2014, 13:43 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian warga Rumah Susun (Rusun) Marunda mengeluhkan fasilitas Sekolah Dasar yang minim di sekitar wilayah Rusun Marunda, Jakarta Utara. Mereka berharap agar segera dibuka kelas siang di SDN 02 Marunda yang berada tidak jauh dari rusun.

Didik, penghuni blok Bawal Rusun Marunda salah satu mengeluhkan hal tersebut. Ia mengungkapkan, saat ini masih banyak anak-anak di Rusun Marunda yang tidak tertampung atau diterima di SD 02 Marunda.

"Seharusnya dibuka yang siangnya, sebab akses ke SD atau sekolah swasta yang lainnya jauh," ujar Didik, Kamis (10/7/2014).

Saat dikonfirmasi, Kepala Seksi Sekolah Dasar Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Utara, Rona Evelin mengatakan saat ini SD 02 Marunda mempunyai dua gedung sekolah, satu gedung sekolah lama dan satu lagi gedung sekolah baru dengan daya tampung kelas 1 SD sampai 6 SD sebanyak 800 siswa. "Dua gedung tersebut dipakai, otomatis kuotanya kan nambah," ucapnya.

Ia menduga salah satu penyebab banyak anak tidak tertampung di sekolah adalah faktor usia. Menurutnya, penerimaan siswa SD bukan dilihat dari nilai namun dilihat dari usia anak.

"Jadi kalau misalnya si anak usianya tujuh tahun tapi yang daftar kebanyakan usia delapan tahun, kemungkinan usia tujuh tahun bisa tersingkir, apalagi kalau yang usianya enam tahun," ucapnya.

Menanggapi permintaan pembukaan kelas siang, instansinya sampai saat ini masih belum bisa mengabulkan. Sebab, kata dia, membuka kelas siang merupakan kebijakan langsung dari Dinas Pendidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com