Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Cilincing Kalibaru Pergoki Pukat Harimau Beroperasi

Kompas.com - 10/07/2014, 16:57 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan nelayan Cilincing dan Kalibaru, mengeluhkan keberadaan kapal pukat harimau (trawl) yang masih beroperasi di perairan Jakarta. Padahal sejak Juni 2014 lalu seharusnya kapal dengan jenis tersebut dilarang beroperasi di perairan Jakarta.

Salah seorang nelayan, Dariman (36), mengungkapkan ia bersama para nelayan lainnya masih sering menjumpai kapal trawl yang beroperasi. Kapal-kapal tersebut terlihat di sekitar perairan Cilincing maupun di muara Kali Cakung Drain.

Akibatnya situasi di sekitar kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilincing sempat memanas pada Selasa (8/7/2014). Bahkan hingga malam, puluhan nelayan masih bertahan menuntut ketegasan petugas.

"Waktu kemarin temen-temen sempat nimpuki trawl saat melintas di muara. Ini sudah kali ke berapa mereka terlihat," katanya, Kamis (9/7/2014).

Dariman dan ratusan rekan lain sebenarnya gembira saat kapal-kapal pukat harimau benar-benar tidak boleh berlayar di perairan Jakarta. Namun kebijakan tersebut hanya dipatuhi sekitar dua minggu.

"Ini soal mata pencaharian, kita nelayan orang kecil tolong jangan dipermainkan. Kalau begini caranya, saya khawatir di lapangan teman-teman bisa lepas kontrol terjadi bentrokan," keluhnya.

Sementara itu Kepala Suku Dinas (Sudin) Peternakan Perikanan dan Kelautan (P2K) Jakarta Utara, Sri Hayati, mengaku sudah mendapat laporan terkait hal tersebut. Pihaknya pun sudah berkordinasi dengan kepolisian air.

"Kita sudah koordinasikan dengan Polair. Saat ini sudah satu kapal yang kita tangkap," ujarnya.

Sri menuturkan selama ini pihaknya kesulitan melakukan penegakan aturan sebab mereka harus tangkap tangan. Sedangkan selama ini, patroli bersama yang dilakukan dilautan tidak menemukan.

"Nanti akan kami akan lebih intensifkan pengawasannya. Dengan demikian saya harap perairan Jakarta benar-benar bisa bebas dari trawl," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com