Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Kangen Udar Pristono

Kompas.com - 15/07/2014, 17:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali blusukan di dalam Balaikota. Kali ini, ia memilih blusukan ke ruang Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) di lantai 3, Selasa (15/7/2014) sore ini.

Dengan didampingi beberapa pengawal pribadinya, Basuki melangkahkan kakinya ke ruangan TGUPP yang tepat berada di atas ruang kerja Basuki.

Setibanya di ruang kerja TGUPP, siapa sangka, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, yang langsung menyambutnya. Pristono yang sedang duduk tampak terkejut melihat kedatangan Basuki.

Pria yang sedang berurusan dengan Kejagung karena kasus transjakarta berkarat ini langsung berdiri dan menyalami Basuki. "Apa kabar, Pak Pris?" tanya Basuki kepada Pristono.

"Oh baik-baik Pak," jawab dia.

Selain Pristono, anggota TGUPP lain yang sedang berada di ruang kerja adalah mantan Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Unu Nurdin. Mereka bertiga pun tampak dalam perbincangan serius. Sesekali mereka tertawa.

Tangan Pristono pun tampak menunjuk beberapa sudut ruang TGUPP. Selama lebih kurang sepuluh menit, pria yang akrab disapa Ahok itu langsung berpamitan kepada Pristono dan Unu. Selanjutnya, Basuki mampir ke ruangan pengaduan masyarakat yang tepat berada di depan ruang kerja TGUPP.

Saat wartawan bertanya terkait aksi blusukan-nya ke ruang TGUPP, Basuki mengaku kangen kepada Pristono.

"Gue sebenarnya mau cari Taufik Yudi (Kepala TGUPP), tetapi enggak ada. Mungkin lagi keluar ke UKP-4. Eh ketemu Pak Pristono, ya tanya kabar saja, kangen lama tidak bertemu, ngomong 'hai apa kabar', ternyata kabarnya baik," kata Basuki.

Beberapa waktu lalu, kuasa hukum Pristono, Razman Arif, pernah melaporkan Basuki ke polisi karena dianggap mencemarkan nama baik kliennya. Basuki dianggap makin memperkeruh konflik kasus dugaan korupsi transjakarta berkarat di Jakarta.

Tim kuasa hukum Pristono mengancam Basuki dengan Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik dan pelanggaran Pasal 27 ayat 3 dan 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Atas hal itu, Basuki mengaku sama sekali tak membicarakan kasus transjakarta saat bertemu Pristono. "Aku mah baik-baik aja. Aku ini orangnya cepat lupa, pelupa. Ha-ha-ha," kata Basuki tertawa.

TGUPP merupakan tim penasihat gubernur non-eselon. Tim ini dianggap sebagai tempat perkumpulan mantan pejabat DKI yang "bermasalah". Selain Pristono dan Unu, ada lima PNS DKI yang menjadi anggota TGUPP.

Kelimanya adalah Taufik Yudi Mulyanto (mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI), Kian Kelana (mantan Kepala Dinas Sosial DKI), Ipih Ruyani (mantan Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI), Sugiyanta (mantan Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Kehumasan DKI), dan Zaenal Musappa (mantan Kepala Badan Kesatuan Kebangsaan Politik DKI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com