Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar, Kupon PMI Tak Resmi di Pejagalan

Kompas.com - 17/07/2014, 20:04 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang warga Pejagalan, LR, mengeluhkan adanya persyaratan membeli kupon zakat PMI sebesar Rp 100.000 saat sedang mengurus surat-surat persyaratan pernikahan.

"Jadi setelah saya mengurus surat, salah seorang petugas menyerahkan surat-suratnya sambil tiba-tiba menyebutkan nominal 100.000 rupiah yang harus saya bayar," ujar LR saat dihubungi, Kamis (17/7/2014).

Ia pun langsung membayar sejumlah uang tersebut. Namun, ketika ia meminta kuitansi, petugas tidak memberikannya sehingga ia tidak jadi membayar.

"Saya langsung bilang, berarti ini tidak resmi dong, tapi petugas meyakinkan kalau itu resmi, sambil menunjukkan kupon zakat PMI," katanya.

Menurut LR, selanjutnya petugas mengatakan, "Ya sudah, maunya ngasih berapa? Rp 50.000? Sambil mengembalikan uang saya," ucapnya.

Namun, LR tetap menolaknya sehingga petugas mengembalikannya. Menurut LR, pungutan liar seperti itu biasa terjadi.

"Saya yakin tidak hanya di Kelurahan Pejagalan saja karena petugas-petugas lain yang melihat kejadian itu juga seolah-olah sinis atau tidak suka dengan sikap saya yang kritis," tuturnya.

Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono mengatakan, belum mengetahui adanya kupon zakat PMI. Heru mengatakan, dirinya belum menandatangani kupon tersebut. Dengan demikian, kupon yang beredar di Kelurahan Pejagalan tidak resmi.

"Iya benar memang ada tapi belum saya tanda tangan, nantinya kupon tersebut juga saya tanda tangan basah, bukan cap atau stempel agar tidak bisa diperbanyak orang percetakannya," ujar Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Megapolitan
Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Megapolitan
Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Megapolitan
Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Megapolitan
'Berkah' di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

"Berkah" di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

Megapolitan
Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Megapolitan
Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com