Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI : Soal WO Saksi Prabowo-Hatta, Itu Hak Mereka

Kompas.com - 20/07/2014, 08:32 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menghormati aksi walk out saksi pasangan capres Prabowo-Hatta saat pleno rekapitulasi hasil suara pilpres di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (19/7/2014). Kendati walk out, KPU DKI Jakarta tetap melanjutkan jalannya pleno rekapitulasi.

"Saksi pasangan capres nomor urut satu ingin pleno rekapitulasi hari ini ditunda. Mereka mengajukan keberatan-keberatan untuk melakukan pemungutan suara ulang di 5.841 TPS," kata Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu malam.

Menurut dia, permintaan saksi pasangan capres Prabowo-Hatta tidak bisa dipenuhi KPU DKI Jakarta karena keterbatasan waktu mendekati pleno rekapitulasi tinfkat nasional.

"Itu hak mereka (saksi) untuk tidak mengikuti pleno atau menolak menandatangani berita acara pleno. Kami hormati itu," sambung Sumarno.

Kendati pleno tidak diikuti dan berita acara pleno tidak ditandangani saksi dari Prabowo-Hatta, KPU DKI Jakarta tetap memandang hasil pleno tersebut sah secara hukum.

"Kalau misalnya ada pasangan yang keberatan dengan hasil pleno ini, besok masih ada forum lagi yaitu rekapitulasi tingkat nasional. Saksi nomor satu atau dua masih punya kesempatan untuk bisa menyampaikan sikap tidak setuju atau keberatan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, saksi capres Prabowo-Hatta lakukan walk out setelah permintaan mereka untuk menunda pleno ditolak KPU DKI Jakarta. Mereka meningalkan ruang rapat di Hotel Borobudur.

Dari hasil pleno semalam, Jokowi-JK ungul di DKI Jakarta dengan perolehan suara sebangak 2.859.894, sedangkan pasangan Prabowo-Hatta meraih 2.528.064 suara atau selisih 331.830 suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com