Pria yang akrab disapa Ahok itu bahkan mengimbau mereka untuk menonton film Hollywood dan meniru aksi dan jurus yang ada di film tersebut.
"Di Balaikota ini kan ada mikrofon, speaker, dan CCTV. Pergunakan ketiga alat itu untuk menjaga keamanan di dalam dan luar gedung. Kalau ada maling, pakai speaker, 'Anda yang pakai baju biru, stop jangan gerak! Sedikit gerak, kami tembak Anda'. Jadi, itu cara paling gampang untuk mengejar maling-maling yang berkeliaran di dalam sini (Balaikota)," kata Ahok, saat memimpin Apel Siaga Arus Mudik dan Arus Balik 2014, di Lapangan Silang Selatan Monas, Jakarta, Senin (21/7/2014).
Hal ini disampaikan Basuki karena berulang kali banyak orang melapor kehilangan harta benda mereka di dalam Balaikota.
Peristiwa terakhir terjadi pada Kamis (17/7/2014) lalu di acara buka bersama Ahok dengan alumni Universitas Prasetya Mulya di Balai Agung. Salah seorang peserta kehilangan tas miliknya. Di dalam tas itu tersimpan laptop, ponsel, dompet beserta isinya, dan lain-lain.
Petugas pamdal yang mendapat laporan langsung dari Ahok dan korban malah menjawab bahwa kejadian itu bukan tanggung jawab mereka.
Seharusnya, lanjut Basuki, staf pamdal bertugas mengawasi CCTV yang terpasang di area Balaikota. Jika melihat orang dengan gerak-gerik mencurigakan, pamdal di dalam ruangan bisa melaporkan kepada petugas di lapangan sebagai langkah antisipatif.
Dengan itu, Basuki mengharapkan, tak ada lagi staf pamdal yang hanya merokok ataupun berguyon dengan petugas lainnya, seperti tidak memiliki pekerjaan.
"Memang lebih baik nonton film daripada latihan di Puncak. Saya enggak mengerti pamdal kalau ke Puncak, latihan apa. Padahal, gedung juga enggak diawasi, orang juga nanti gampang pasang bom di Balaikota," ujar Basuki.
"Mungkin pamdal bisa sombong karena menjadi PNS. Tapi, tahun depan saya bisa pecat Anda, yang kerjanya tidak becus, dengan menggunakan UU ASN (Aparatur Sipil Negara)," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.