Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Pilpres, Jumlah Pemudik di Terminal Rambutan Anjlok

Kompas.com - 25/07/2014, 14:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jumlah pemudik di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, sampai dengan Kamis (24/7/2014) kemarin atau H-4 hari raya Idul Fitri 1435 Hijriah mengalami penurunan drastis dibanding waktu yang sama pada mudik Lebaran tahun lalu.

Hal ini diduga berkaitan dengan penyelenggaraan Pilpres 2014 kemarin.

Kepala Terminal Kampung Rambutan Dwi Basuki menyatakan bahwa jumlah pemudik yang diprediksi akan tinggi di tahun ini meleset. "Prediksinya meleset semua. Mungkin ada kaitannya dengan pilpres kemarin, jadi orang habis nyoblos sudah banyak yang pulang mudik," kata Dwi, di Terminal Kampung Rambutan, Jumat (25/7/2014) siang.

Dwi melanjutkan, penurunan jumlah pemudik tahun ini amat drastis. Berdasarkan rekap H-4, jumlah pemudik yang berangkat dari terminal tersebut 9.950 orang. Padahal pada H-4 tahun lalu, terdapat 26.546 pemudik yang diberangkatkan dari Kampung Rambutan.

"Ini juga masih berefek dengan adanya mudik gratis. Untuk yang mungkin masih mudik pakai sepeda motor juga bisa. Tetapi, kami belum tahu pastinya kenapa," ujar Dwi.

Sementara itu, untuk rekap pemudik H-3 hari ini, jajarannya masih melakukan penghitungan. Meski demikian, ia berharap jumlahnya akan lebih dari H-4 kemarin.

Ini sebab, lanjutnya, jika jumlah pemudik Lebaran hari ini masih di bawah jumlah kemarin, akan berdampak pada pendapatan perusahaan PO bus yang beroperasi di sana.

"Kasihan PO busnya. Tetapi kami prediksi besok (H-2) itu puncak arus mudik di sini," kata Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Megapolitan
Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Megapolitan
Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Megapolitan
1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com