Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Ricuh Ada Sidang Gugatan Prabowo-Hatta, Penertiban PKL Monas Ditunda

Kompas.com - 05/08/2014, 15:05 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta memutuskan menunda penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Monas sampai pekan depan. Hal itu karena esok hari, Rabu (6/8/2014), akan ada sidang perdana perselisihan pemilihan presiden di Gedung Mahkamah Konstitusi, yang terletak tak jauh dari Monas.

Menurut Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso, penundaan tersebut untuk menghindari potensi penumpukan kericuhan massa di area ring satu.

"Penertiban kaki lima di IRTI Monas harusnya pekan ini, tapi karena berbarengan dengan sidang MK, minggu depan penertibannya," kata Kukuh saat dihubungi, Selasa (5/8/2014).

Kukuh mengatakan, menurut rencana, lanjutan penertiban PKL di Monas akan melibatkan 1.500 personel gabungan yang terdiri dari satpol PP, kepolisian, dan TNI. Pelaksanaan penertiban akan didahukui dengan apel terlebih dahulu.

"Kami berharap dalam penertiban nanti tidak ada bentrokan dengan PKL. Karena sebelum dilakukan penertiban, PKL telah diberikan surat peringatan terlebih dahulu," ujarnya.

Penertiban di Monas telah secara intensif dilakukan selama sepekan terakhir. Penertiban dilakukan untuk menciptakan kawasan Monas yang lebih rapi, bersih, dan tertata. Apalagi secara peraturan, para PKL tidak diperkenankan berjualan di dalam pagar area Monas. Mereka hanya diperkenankan berjualan di lapangan parkir IRTI.

Untuk diketahui, tim calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendaftarkan gugatan pemilihan umum presiden ke MK Jumat (25/7/2014) malam.

Mahendradatta dari tim kuasa hukum Prabowo-Hatta menyebutkan, terjadi kecurangan di 52.000 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Indonesia yang melibatkan 21 juta suara.

Sementara Komisi Pemilihan Umum telah menyatakan calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Jusuf Kalla sebagai pemenang Pilpres 2014 pada Selasa (22/7/2014) lalu.

Jokowi-JK ditetapkan sebagai presiden terpilih dengan memperoleh 70.997.833 suara atau 53,15 persen, mengalahkan rivalnya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang hanya mendapat 46,85 persen suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com