Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Seragam Hari Jumat, Pelajar Seharusnya Diberi Pilihan

Kompas.com - 09/08/2014, 15:20 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPD RI DKI Jakarta, Fahira Fahmi Idris, menyayangkan kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang menerapkan peraturan pemakaian baju adat khas Betawi pada siswa SMP dan SMA, setiap hari Jumat.

Menurut Fahira, masyarakat seharusnya diberikan pilihan dalam menggunakan seragam pada hari Jumat. Pilihan tersebut dapat diserahkan oleh sekolah masing-masing dengan terlebih dahulu meminta pendapat orang tua murid.

"Saya sepakat jika pakaian seragam Jumat itu sifatnya pilihan. Dia mau pakai muslimah, encim atau batik, sesuai dengan jenis sekolahnya. Kalau misal non muslim mungkin dia tidak masalah pakai baju encim, tapi kalau memang sekolah muslim mungkin bisa dicari alternatif lain," ujarnya di Jakarta, Sabtu (9/8/2014).

Fahira berpendapat, kebijakan tersebut dibuat tanpa melibatkan diskusi dengan pihak terkait termasuk masyarakat yang akan menjalani.

"Bila ada regulasi baru, tidak bisa sifatnya satu arah. Regulasi harus ada beberapa pihak yang diajak bicara juga masyarakat. Dan dalam contoh kebijakan baju adat ini, harusnya, dinas pendidikan memberikan tenggat waktu percobaan apakah cocok apa tidak diterapkan di masyarakat," ujar Fahira.

Dia pun menyayangkan sikap Dinas Pendidikan yang langsung memberikan surat edaran ke sekolah-sekolah mengenai kebijakan tersebut yang akhirnya menuai banyak protes. Selain menambah biaya masyarakat untuk membeli pakaian adat, baju adat betawi untuk perempuan atau baju encim dinilai terlalu pas badan atau ketat.

"Kalau saya sendiri sebetulnya hal itu positif menggunakan baju daerah. Namun ternyata baju itu kan itu tidak murah ya, apalagi baju encim bentuknya ngepas badan. Beda dengan baju kurung. Untuk yang muslimah mungkin itu akan menjadi masalah dan di Jakarta ini sebagian besarnya kan muslim," tandasnya.

Ketua Yayasan Anak Bangsa Mandiri ini pun berencana untuk menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Kepala Dinas Pendidikan Lasro Marbun untuk membicarakan kebijakan ini.

Seperti diberitakan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengeluarkan surat edaran nomor 48/DE/2014 tentang peraturan seragam sekolah. Dalam surat itu, siswa SMP dan SMA di Jakarta diimbau memakai baju adat khas Betawi setiap hari Jumat, yakni sadariah bagi laki-laki dan kebaya encim bagi perempuan (baca juga: DKI Terapkan Seragam Betawi untuk Siswa).

Adapun surat tersebut merupakan sosialisasi atas Peraturan Metri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 tahun 2014 tentang pakaian seragam sekolah peserta didik tingkat dasar dan menengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Megapolitan
Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Megapolitan
Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Megapolitan
Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Megapolitan
Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Megapolitan
Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Megapolitan
Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Megapolitan
Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Megapolitan
Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Megapolitan
Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Megapolitan
Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Megapolitan
Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Megapolitan
Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Megapolitan
Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Megapolitan
6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com