"Ya nggak apa-apalah. Hari ini kan hari spesial yang menakutkan," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (21/8/2014).
Banyaknya orang yang turun ke jalan melakukan aksi, lanjut Basuki, menyebabkan banyak pihak khawatir. Hal ini tak terkecuali bagi para karyawan yang bekerja di kawasan ring 1 (Jalan Medan Merdeka).
Kebijakan pulang lebih awal ini diterapkan di beberapa perusahaan negeri dan swasta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bukan salah satu institusi yang menerapkan kebijakan itu.
Namun, melihat keadaan massa yang ricuh dan merusak fasilitas publik, Basuki mengizinkan para pegawainya pulang lebih awal. "Tiap-tiap orang pandangannya berbeda-beda. Daripada sakit, stres banyak kerjaan, ya pulang saja. Kalau (pegawai) yang niatnya aji mumpung, rezeki dialah," kata Basuki.
Selain itu, Basuki memiliki alasan lain mengapa ia mengatakan bahwa hari sidang putusan MK atas sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang diajukan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ini sebagai hari spesial yang menakutkan.
"Di jalan banyak orang, jalanan jadi sepi kan (tidak macet). He-he-he," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan tidak ada instruksi untuk pulang kerja lebih awal. PNS tetap masuk seperti biasa, pukul 07.30-16.00.
Meski demikian, banyak PNS yang merasa ketakutan dan memilih pulang lebih awal, sekitar pukul 14.00-15.00. "Aparat pemerintah, PNS, dalam keadaan apa pun, genting tidak genting, kalau memang jadwal masuk, ya ngantor," kata Made.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.