Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Ini Hari Spesial yang Menakutkan

Kompas.com - 21/08/2014, 18:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak akan memberi sanksi kepada para pegawai negeri sipil (PNS) DKI yang memilih pulang lebih awal. Para pegawai itu takut jika aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh massa pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berakhir ricuh.

"Ya nggak apa-apalah. Hari ini kan hari spesial yang menakutkan," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (21/8/2014).

Banyaknya orang yang turun ke jalan melakukan aksi, lanjut Basuki, menyebabkan banyak pihak khawatir. Hal ini tak terkecuali bagi para karyawan yang bekerja di kawasan ring 1 (Jalan Medan Merdeka).

Kebijakan pulang lebih awal ini diterapkan di beberapa perusahaan negeri dan swasta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bukan salah satu institusi yang menerapkan kebijakan itu.

Namun, melihat keadaan massa yang ricuh dan merusak fasilitas publik, Basuki mengizinkan para pegawainya pulang lebih awal. "Tiap-tiap orang pandangannya berbeda-beda. Daripada sakit, stres banyak kerjaan, ya pulang saja. Kalau (pegawai) yang niatnya aji mumpung, rezeki dialah," kata Basuki.

Selain itu, Basuki memiliki alasan lain mengapa ia mengatakan bahwa hari sidang putusan MK atas sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang diajukan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ini sebagai hari spesial yang menakutkan.

"Di jalan banyak orang, jalanan jadi sepi kan (tidak macet). He-he-he," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan tidak ada instruksi untuk pulang kerja lebih awal. PNS tetap masuk seperti biasa, pukul 07.30-16.00.

Meski demikian, banyak PNS yang merasa ketakutan dan memilih pulang lebih awal, sekitar pukul 14.00-15.00. "Aparat pemerintah, PNS, dalam keadaan apa pun, genting tidak genting, kalau memang jadwal masuk, ya ngantor," kata Made.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com