Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Transjakarta Terbakar, Ini Pembelaan Agen Pemegang Merek Yutong

Kompas.com - 03/09/2014, 20:56 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta mengundang perwakilan dari PT Korindo Motors sebagai Agen Pemegang Merek dari bus Yutong yang terbakar pada Kamis (28/8/2014) lalu di Halte Masjid Agung.

Perwakilannya, Edy Setiadi, mengaku telah melakukan pemeriksaan sejak kebakaran tersebut terjadi. "Saya sudah lakukan sejak tanggal 28 pada saat kebakaran. Lalu tanggal 29 kami juga diundang pertemuan," ujar Edy Setiadi, di Cawang, Jakarta Timur, Rabu (3/9/2014).

Menurut Edy, sejak 30 Agustus, bus Yutong juga sudah ditarik secara bertahap untuk dilakukan pengecekan. Komponen bus tersebut seperti chassis, air conditioning, dan karoseri juga telah diperiksa.

Hasilnya, kondisi kelistrikan dalam keadaan standar. Edy mengatakan kondisi kelistrikan pada bus Yutong tersebut dapat tahan lama, lima hingga 10 tahun. Jika tidak terjadi gesekan apapun, dia menjamin kelistrikan bus Yutong dalam keadaan aman.

Bahkan, Edy bisa menjamin bahwa 29 bus Transjakarta yang saat ini ditarik dalam keadaan laik jalan dan dapat beroperasi mulai besok. Namun, Edy punya alasan khusus terkait pergantian bus yang terbakar. [Baca: Tarik Bus, UP Transjakarta Minta Jaminan APM Yutong]

Jika akan mengganti, pihaknya harus tahu terlebih dahulu penyebab kebakaran tersebut. Apabila terbukti karena kelalaian pabrik, PT Korindo Motors akan mengganti bus senilai Rp 3,7 miliar per unit.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius NS Kosasih meminta pertanggungjawaban dari PT Korindo Motor sebagai Agen Pemegang Merek bus Yutong yang terbakar pada Kamis (28/8/2014) lalu di Halte Masjid Agung.

Sebanyak 29 bus merek Yutong pun ditarik sambil menunggu adanya pertanggungjawaban tersebut.

Bentuk jaminan, menurut Kosasih, bisa berupa surat pernyataan bahwa PT Korindo Motor bersedia bertanggung jawab terhadap kerusakan yang terjadi dalam bus buatannya. Jika tidak ada jaminan, 29 bus yang saat ini terparkir di kantor UPTJ, Cawang, belum bisa dioperasikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com