"Kita minta pihak APM Yutong untuk tanggung jawab. Kita minta jaminan untuk keselamatan. Kita sulit menjalankan bus jika tidak ada jaminan," ujar Kosasih di Cawang, Jakarta Timur, Rabu (3/9/2014).
Bentuk jaminan tersebut, menurut Kosasih, dapat berupa surat pernyataan bahwa PT Korindo Motor bersedia bertanggung jawab terhadap kerusakan yang terjadi dalam bus buatannya. Apalagi, bus tersebut masih ada masa garansinya karena baru 8 bulan beroperasi. Jika tidak ada jaminan tersebut, 29 bus yang saat ini terparkir di kantor UPTJ, Cawang, belum bisa dioperasikan.
Sambil meminta jaminan, PT Transportasi Jakarta juga memeriksa seluruh bus Yutong tersebut. Sejak insiden bus terbakar kemarin, pihak Transjakarta langsung memeriksa secara rinci komponen bus seperti chassis, air conditioning, dan karoseri. Pemeriksaan tersebut dilakukan bersama UP Transjakarta, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, dan PT Korindo Motors.
Untuk hasil pemeriksaan, Kosasih mengaku akan menunggu kabar dari Pusat Laboratorium Forensik terlebih dahulu. Kosasih mengaku paham bahwa penarikan 29 bus transjakarta membuat kelancaran perjalanan masyarakat yang menggunakan transjakarta terganggu. Namun, pihaknya mengaku tidak mau ambil risiko. Keselamatan penumpang adalah yang terutama.
"Kami minta maaf karena 29 unit bus tak beroperasi itu dampaknya besar. Tapi kami prioritaskan keselamatan penumpang," ujar Kosasih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.