Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Paripurna Pengunduran Diri Jokowi Awal Oktober

Kompas.com - 11/09/2014, 09:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sidang paripurna yang mengagendakan pengunduran diri Joko "Jokowi" Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta direncanakan dilaksanakan pada awal Oktober 2014 mendatang.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P, Prasetio Edi Marsudi, mengatakan bahwa kelengkapan lembaga di DPRD telah lengkap, tinggal melakukan sidang paripurna yang dijadwalkan pada Kamis (11/9/2014) ini atau Jumat (12/9/2014) besok.

"Setelah ketua, wakil ketua dan komisi-komisi di DPRD terbentuk, baru kami bahas agenda pengunduran diri Pak Jokowi," ujar Pras di Balaikota, Rabu (10/9/2014).

"Surat pengunduran diri Pak Jokowi langsung kami lempar ke Mendagri, sementara kami di dewan melalui komisi-komisi membahasnya. Kami perkirakan awal Oktoberlah sudah bisa paripurna," lanjut dia.

Pria yang telah dipilih menjadi Ketua DPRD DKI Jakarta tersebut memastikan, paripurna pengunduran diri Jokowi berjalan mulus. Dia mengatakan, paripurna itu ingin dijadikan momen anggota dewan untuk membuktikan bahwa tidak ada upaya saling jegal.

Menurut Pras, wakil rakyat di Kebon Sirih itu berkomitmen untuk mengawal perubahan kepemimpinan dari Joko Widodo ke Basuki Tjahaja Purnama dengan baik. Masih banyak program-program Jokowi yang mesti dilanjutkan oleh Basuki.

"Jadi, enggak ada waktu lagi tuh untuk jegal-menjegal. Sebanyak 106 Anggota dewan di DKI mau bekerja, itu saja," ujar dia.

Tak ada gunanya menjegal Jokowi

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P lainnya, William Yani, mengatakan, penolakan atas pengunduran diri Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta tak bakal berpengaruh apa-apa terhadap status Jokowi sebagai presiden terpilih.

"Karena paripurna pengunduran diri Jokowi tidak dalam posisi menyetujui atau menolak. Jadi, tidak ada gunanya menolak pengunduran diri Jokowi," ujar dia kepada Kompas.com di Balaikota, Jakarta, Jumat (29/8/2014) siang.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI-P Jakarta Timur tersebut pun menegaskan bahwa rapat paripurna DPRD DKI Jakarta soal pengunduran diri Jokowi sebagai gubernur lebih bersifat prosedural atau melegalkan Jokowi meletakkan jabatannya. "Contohnya pelantikan DPRD. Dasar kerja kita kan SK Mendagri. Nah, Mendagri enggak bisa nolak pelantikan kami. Ah saya enggak suka, kamu enggak bisa jadi DPRD," ujar dia.

Adapun bagi beberapa pihak yang disebut menolak pengunduran diri Jokowi, Willy tidak ambil pusing. "Mereka suruh belajar lagi deh yang benar," ujar dia.

Pengunduran diri Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta mesti melalui beberapa tahap. Pertama, Jokowi harus mengajukan surat pengunduran diri ke DPRD DKI dengan tembusan ke setiap fraksi serta Kementerian Dalam Negeri. Kedua, DPRD DKI Jakarta membahas pengunduran diri itu di tingkat pimpinan komisi. Jika diterima, DPRD menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan pengunduran diri Jokowi. Paripurna tersebut juga menetapkan pengganti Jokowi, yakni Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com