Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah yang Pernah Tolak Lelang Jabatan Jokowi Akan Dimutasi

Kompas.com - 19/09/2014, 13:51 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono meminta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta segera memindahkan Mulyadi, Lurah Tugu Utara, ke posisi lain. Permohonan ini terkait buruknya kinerja Mulyadi selama memimpin Kelurahan Tugu Utara.

Heru mengatakan, sejak dua pekan lalu, dia telah menerima laporan dari 15 rukun warga (RW) di Kelurahan Tugu Utara terkait sejumlah masalah yang muncul setelah Mulyadi menjadi Lurah Tugu Utara.

Keluhan yang diungkapkan warga itu, antara lain, proyek pengerukan saluran yang dinilai tidak maksimal serta anggaran dengan pengeluaran yang terlalu besar.

Heru mengaku telah meminta Mulyadi untuk cuti selama satu bulan. Untuk mengisi kekosongan jabatan, Wakil Lurah Tugu Utara Abdul Malik ditunjuk sebagai pelaksana harian (plh) lurah.

"Saya harus melalui mekanisme bahwa mutasi merupakan kewenangan Pemprov DKI. Saat ini, tugas harian dilaksanakan oleh Wakil Lurah Abdul Malik sebagai plh," kata Heru, Kamis (18/9/2014).

Menurut Heru, jajarannya telah melayangkan surat ke BKD DKI berupa laporan kinerja Mulyadi dan rekomendasi agar ia segera dimutasi. Sebab, sebagai wali kota, dia tidak mempunyai kewenangan melakukan penegakan aturan dan memutasi lurah atau camat.

"Kalau wali kota mau menegakkan aturan, seperti  menonaktifkan pejabat, itu harus melalui tingkat provinsi. Lurah Mulyadi sudah saya minta cuti selama satu bulan, dan rekomendasi mutasinya saya sudah dikirimkan kemarin," ujarnya.

Sementara itu, Ketua RW 04 Kelurahan Tugu Utara Warsito berharap, pengganti Mulyadi nantinya dapat memahami karakter dan wilayah Tugu Utara. "Dengan demikian, ia mampu membangun komunikasi yang baik dengan warga," kata Warsito.

Sekadar untuk diketahui, nama Mulyadi sempat terkenal pada pertengahan tahun lalu saat dia menentang program lelang jabatan yang digagas Gubernur DKI Joko Widodo. Mulyadi yang saat itu menjabat sebagai Lurah Warakas awalnya tidak bersedia mengikuti lelang jabatan. Namun, dia akhirnya ikut juga dan berhasil lolos menjadi Lurah Tugu Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com