Sakit yang diderita istrinya, kata Iman, hanya soal datang bulan yang tidak teratur. Namun, dia takut jika istrinya menderita penyakit dalam. "Makanya saya bawa saja ke sana (Klinik Metropole)," ujarnya kepada Kompas.com di pangkalan ojek Stasiun Kota, Selasa (23/9/2014).
Untuk USG, kata Iman, dia dimintai hampir Rp 2 juta. Berkali-kali berobat, dia mengaku sudah mengeluarkan total Rp 8 juta. "Kayaknya jumlah ini lebih sedikit dibanding yang lain, tetapi saya ngerasa jumlah itu cukup besar," tambahnya.
Iman juga bercerita bahwa sang perawat terus-menerus menelepon agar istrinya segera melakukan check-up berikutnya. "Biasanya, kalo malem, perawat itu suka telepon saya buat cek lagi. Padahal waktu itu saya bilang lagi kumpulin uang dulu, tetapi dia terus-terusan, nakut-nakutin," ujar bapak dua anak ini.
Terkait soal tuntutan, ia sudah merelakan semuanya. Baginya, kesembuhan istrinya lebih penting. "Saya sih biarin aja, Neng. Yang penting istri saya udah diobati di tempat yang lain. Waspada aja sih kuncinya," ujarnya.
Kini, istri Iman sudah dibawa berobat ke salah satu klinik di Tanjung Duren. "Rujukan dari teman istri saya. Katanya pengobatannya bagus," kata Iman.
Kasus malapraktik dan penipuan di Klinik Metropole sekarang ditangani penyidik Polda Metro Jaya. Hal itu berdasarkan laporan dari salah seorang pasien yang merasa dirugikan oleh klinik tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.