Dalam aksinya, beberapa mahasiswa melepas kaus kaki yang mereka kenakan dan menggantungnya di pagar pintu utama Gedung DPR/MPR.
"Kaus kaki sebagai lambang bahwa DPR adalah tempat kotor bagi para koruptor. Baru terpilih saja sudah terbukti sebagai tersangka," ujar Doni, seorang pengunjuk rasa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjajaran, Rabu (1/10/2014).
Sebelumnya, unjuk rasa gabungan mahasiswa yang berasal dari Unpad, ITB, IPB, UI, dan beberapa perguruan tinggi tersebut sempat terhenti, lantaran polisi melarang aksi tersebut.
Namun, setelah rombongan kendaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono meninggalkan Gedung DPR, polisi memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk kembali berunjuk rasa.
Dalam orasi di depan Gedung DPR, mahasiswa menolak para tersangka dan terdakwa kasus korupsi dilantik sebagai anggota dewan terpilih.
Beberapa hal yang didesak oleh para mahasiswa yaitu, para anggota dewan terpilih yang terjerat kasus korupsi harus segera mengundurkan diri, sebagai bentuk komitmen atas pemerintahan yang bersih.
Kemudian, partai politik diminta untuk memberhentikan atau melakukan PAW terhadap para kadernya di parlemen yang terjerat kasus korupsi.
Mahasiswa juga mendesak para penegak hukum dan KPK segera melakukan proses penahanan terhadap para anggota dewan terpilih yang terlibat korupsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.