Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ada atau Tidak Orang Ganteng, kalau Fasilitas Bobrok Ya Dikomplain"

Kompas.com - 08/10/2014, 19:34 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketenaran salah satu petugas PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ), Yudi Ramdhan, di media sosial dianggap merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan pamor kereta rel listrik (KRL). [Baca: Bikin Heboh di Media Sosial, Ini Tanggapan Petugas Commuter Line]

Namun, Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa mengatakan, fasilitas KRL tetap menjadi prioritas. "Ada atau tidaknya orang ganteng di KRL, kalau fasilitas yang diberikan bobrok, ya tetap dikomplain," ujar Eva saat ditemui di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2014). [Baca: Dianggap Ganteng, Petugas Commuter Line Bikin Heboh Media Sosial]

Menurut Eva, pengguna KRL sudah cerdas, yang dibutuhkan oleh mereka adalah kenyamanan saat menggunakan fasilitas Commuter Line sehingga kehadiran petugas yang berparas rupawan tidak akan berpengaruh dalam mendongkrak keinginan masyarakat untuk menggunakan jasa KRL. [Baca: Petugas Commuter Line yang Bikin Heboh Media Sosial Itu Benar Karyawan PT KCJ]

Lagi pula, kata Eva, pengguna KRL sudah banyak, bahkan sering kali pada jam-jam tertentu melebihi kapasitas kereta. "Ini tentu saja karena tarifnya yang murah. Bayangkan, dari Bogor sampai Maja hanya dikenakan biaya Rp 7.000 dengan estimasi waktu perjalanan dua jam. Mana ada moda transportasi lain yang menawarkan seperti itu?" kata dia. [Baca: Keinginan Petugas Commuter Line "Tampan" di Balik Kehebohan Media Sosial]

Maka dari itu, sebetulnya, promosi untuk meningkatkan jumlah pengguna KRL tidaklah terlalu penting. Meski demikian, ia mengakui, citra KRL memang perlu terus ditingkatkan. Untuk memperbaiki citra, peningkatan fasilitas adalah utama, bukan memanfaatkan petugas rupawan.

Eva mengatakan, kehebohan Yudi di media sosial bukanlah instruksi dari PT KCJ. "Dia kan memang punya akun media sosial yang cukup aktif, makanya di-posting di sana," kata dia.

Namun, Eva mengakui, foto tersebut merupakan hasil pemotretan yang digunakan sebagai advertorial di harian Kompas. "Itu sudah lama, sekitar sebulan yang lalu, tetapi baru heboh beberapa hari ini," ujar dia terheran-heran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Megapolitan
Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Megapolitan
Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Megapolitan
Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Megapolitan
Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Megapolitan
Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Megapolitan
Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Megapolitan
Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Megapolitan
Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Megapolitan
Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Megapolitan
Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Megapolitan
Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Megapolitan
Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Megapolitan
Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Megapolitan
6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com