Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dear Neil and Ferdi, We Miss You Come Back Soon!"

Kompas.com - 09/10/2014, 16:43 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pria dan wanita yang mengenakan kaus hitam bertuliskan "Free Neil and Ferdi" berkumpul di depan ruang tahanan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Bersama mereka, ada sekitar 10 anak kecil bersama orangtua yang sebagian besar adalah warga negara asing. Sambil membawa bunga mawar putih, mereka masuk ke dalam ruang sel tahanan Polda Metro Jaya. Mereka adalah murid-murid, orangtua murid, guru, dan karyawan dari Jakarta Internasional School (JIS).

Ada pula beberapa orang yang datang dari serikat pekerja. Mereka hadir di Polda Metro Jaya untuk menjenguk Ferdinant Tjiong dan Neil Bantleman, dua guru JIS yang telah ditahan di Polda Metro Jaya.

"Kami mau menunjukkan kalau kami semua support mereka," ujar perwakilan Serikat Pekerja JIS, Ayu Hartoyo, Kamis (9/10/2014). Ayu mengatakan, selama ini, Ferdinant Tjiong dan Neil Bantleman memiliki rekam jejak yang baik selama bekerja di JIS.

Ferdinant telah bekerja selama 17 tahun, sedangkan Neil sudah empat tahun. Menurut Ayu, pengalaman kerja selama itu di JIS menunjukkan bahwa mereka adalah guru yang loyal.

Ayu mengatakan, mereka tidak mungkin melakukan tindak kejahatan seksual seperti yang dituduhkan. "Dear Neil and Ferdi. We miss you come back soon!" Tulisan itu tertera dalam sebuah lukisan yang dibuat oleh murid-murid JIS untuk Ferdi dan Neil.

Para guru dan karyawan JIS juga mengumpulkan tanda tangan beserta ucapan semangat dalam sebuah pajangan karton besar. Semua itu untuk ditunjukkan kepada Ferdi dan Neil. Ayu mengatakan, hal ini diberikan agar Ferdi dan Neil ingat bahwa banyak orang mendukungnya.

Salah satu murid JIS, Max (11), mengatakan bahwa Ferdi merupakan teman baiknya. Max mengaku sering mampir ke kantor Ferdi dulu. Namun, sekarang, itu tidak bisa dilakukan lagi karena Ferdi telah ditahan.

"Sejak saya masuk JIS 5 tahun yang lalu, Ferdi dan saya sudah menjadi temen dekat. Dia selalu membantu saya bila saya kesusahan," ujar Max.

Hal yang sama juga diucapkan oleh murid lain, Nadia. Nadia berpikir, kedua gurunya itu tidak bersalah. Pikiran itu menjadi alasan baginya untuk Nadia ikut mengunjungi gurunya di sel tahanan pada hari ini.

"Kami sudah minta untuk tidak pernah menyerah," ujar Nadia. Seperti diberitakan, Polda Metro Jaya memutuskan untuk memperpanjang masa penahanan Neil Bantleman dan Ferdinand Tjiong menjadi 40 hari. Seharusnya, masa penahanan itu berakhir pada Sabtu (2/8/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com