Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Masyarakat Jakarta Mana yang Menolak Ahok Jadi Gubernur?"

Kompas.com - 04/11/2014, 08:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mempertanyakan adanya klaim dari segelintir orang yang menyatakan bahwa masyarakat Jakarta menolak naiknya Plt Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menjadi pejabat definitif. Menurut Pras, klaim tersebut tak sesuai fakta di lapangan, mengacu pada hasil Pemilu Presiden 2014.

Menurut Pras, andaikata Joko Widodo, yang saat itu masih berstatus Gubernur DKI, gagal memperoleh suara terbanyak di wilayah DKI Jakarta pada pilpres kemarin, barulah itu bisa diartikan bahwa mayoritas warga Jakarta tak setuju jika Jokowi meninggalkan jabatannya karena tak rela dipimpin oleh Ahok.

"Akan tetapi, nyatanya, Pak Jokowi kemarin didukung oleh mayoritas masyarakat Jakarta. Jadi, masyarakat Jakarta yang mana yang menolak Ahok menjadi gubernur?" ujar Pras di Gedung DPRD DKI, Senin (3/11/2014).

Karena itu, Pras menyatakan bahwa DPRD DKI tetap akan menyelenggarakan pelantikan Ahok, paling lambat pada 18 November mendatang. Pelantikan tersebut, kata dia, mengacu pada surat keputusan dari Kemendagri, yang telah menyatakan bahwa Ahok akan naik menjadi gubernur DKI yang baru, menggantikan gubernur sebelumnya yang mengundurkan diri per 16 Oktober 2014.

Berpegang pada surat keputusan itu, Pras pun menyatakan bahwa pelantikan Ahok akan tetap digelar walaupun nantinya DPRD DKI belum memiliki alat kelengkapan. "Sudah ada surat dari Kemendagri, jadi tidak perlu (adanya alat kelengkapan). Yang diperlukan adalah, DPRD harus menjalankan tanggung jawabnya menggelar rapat paripurna (pelantikan Ahok)," papar Pras.

Meski demikian, Pras menegaskan bahwa ia tetap akan mengomunikasikan hal tersebut kepada semua anggota DPRD, termasuk ke sejumlah pihak yang selama ini sering berseberangan dengan pria asal Belitung itu.

"Dalam satu atau dua hari ini, saya akan mengadakan rapat pimpinan. Kalaupun nantinya ada oknum-oknum yang menolak, kita tetap akan menggelar rapat paripurna untuk melantik Ahok," tekan politisi PDI Perjuangan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com