Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Anak Tersetrum di STC Ingin Adik Korban Divisum

Kompas.com - 15/11/2014, 12:52 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah menolak visum terhadap putri sulungnya, orangtua Amanda Dwi Nugroho (7), bocah yang tewas tersengat listrik di Senayan Trade Centre (STC), menginginkan visum dilakukan untuk adik Amanda, Selviani (5). Selviani juga mengalami luka akibat setrum di pagar pusat perbelanjaan itu.

Eveline (30), ibunda Amanda, mengatakan, Selviani mengaku tersengat listrik saat kejadian nahas yang menyebabkan kematian kakaknya itu. Ia juga mengalami luka di tangannya karena ikut memegang pagar yang teraliri listrik.

"Karena Via (Selviani) waktu itu pakai alas kaki kali ya, jadinya masih bisa selamat. Dia bilang sama saya, tangannya getar-getar, dia bilang kesetrum. Meski masih TK, dia sudah tahu kesetrum karena pernah saya jelasin," ujar Eveline kepada Kompas.com, Sabtu (15/11/2014).

Kendati demikian, ia khawatir proses visum tidak akan berjalan lancar karena luka yang dialami Via sudah hampir sembuh. Ia menjelaskan, begitu kejadian itu baru saja terjadi, luka di tangan Via membiru, tetapi sekarang sudah memerah dan cenderung kering. "Harusnya sih tetap bisa ya, mudah-mudahan aja lancar," kata dia.

Eveline mengatakan, hari ini keluarganya akan mendatangi Polres Metro Jakarta Pusat untuk meminta surat rekomendasi visum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Amanda meninggal dunia setelah tersengat listrik saat memegang pagar pembatas lantai satu gedung STC, Senin (10/11/2014). Pagar tersebut diduga teraliri listrik bertegangan tinggi. Karena tidak memakai alas kaki, Amanda pun tewas seketika. Tubuh Amanda membiru dan langsung kaku sepuluh menit sejak ia tersengat. Jiwanya tak tertolong saat dibawa ke RS Pusat Pertamina. Hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menyatakan, Amanda tewas karena tersengat listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com