Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Sudah Naik, "Kartu Sakti" Jokowi Belum Diterima

Kompas.com - 21/11/2014, 11:01 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Kalangan keluarga miskin di Kota Bekasi dan Kota Depok hingga Kamis (20/11/2014) kemarin, belum mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), sebagai kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak.

Sarjoko, Ketua RT 6/3 Kampung Pintu Air, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, mengatakan, di RT-nya terdapat sekitar 20 keluarga miskin. Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata dia, puluhan keluarga miskin itu menerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS), pengganti Bantuan Langsung Tunai (BLT), sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM subsidi.

"Tapi sampai sekarang belum ada satu pun dari mereka yang menerima Kartu Keluarga Sejahtera," tuturnya menjawab Warta Kota, kemarin.

Padahal, kata Sarjoko, pada era Presiden SBY, pencairan dana kompensasi itu sudah disosialisasikan sejak jauh hari. "Di sini sosiaslisasi aja enggak ada, apalagi bagi-bagi kartunya," imbuhnya.

Camat Bekasi Selatan Abi Hurairah mengaku di wilayahnya belum ada satu pun warga yang mendapatkan KKS, yang menjadi salah satu dari tiga "kartu sakti Jokowi" selain Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP).

"Tapi kalau sosialisasinya sudah pernah, itu sekitar 10 hari yang lalu. Sosialisasi dilakukan oleh petugas dari Kemensos," tuturnya.

Sosialisasi itu dilakukan kepada perwakilan warga dari empat kelurahan yakni Kelurahan Jakamulya, Jakasetia, Margajaya, dan Kayuringin. Setiap kelurahan diwakili oleh 50 kepala keluarga.

"Jumlah itu sesuai permintaan dari sononya, jadi kmau hanya memfasilitasinya saja. Petugasnya langsung dari Kemensos," imbuhnya.

Saat sosialisasi itu pun, kata dia, belum jelas kapan KKS akan didistribusikan. "Berapa jumlah orang penerimanya juga belum jelas," ujarnya.

Dibagikan Rp 400.000

Kondisi serupa juga dialami Kota Depok. Kepala Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Dinakersos) Kota Depok, Ani Rahmawati, mengaku sama sekali belum mendapatkan informasi apa pun mengenai program tiga "kartu sakti Jokowi" tersebut.

Saat ini, kata Ani, warga miskin Depok masih memegang KPS, yang merupakan program warisan Pemerintahan SBY.

"Untuk tiga kartu program Jokowi itu, kami belum tahu sama sekali kapan masuk ke Depok. Kami menunggu informasinya, baikd ari pemerintah pusat atau pemerintah provinsi," kata Ani kepada Warta Kota.

Sementara warga miskin pemegang KPS, kata Ani, penyaluran dananya akan kembali dilakukan pekan mendatang.

"Justru kami dan pihak Kantor Pos Indonesia untuk Kota Depok, sedang fokus untuk mempersiapkan penyaluran dana bagi keluarga pemegang KPS ini," kata dia.

Ia mengatakan, ada 41.021 keluarga miskin di Depon pemegang KPS yang akan kembali menerima bantuan tersebut. "Besaran dananya Rp 400.000 untuk dua bulan, yakni November dan Desember," ujarnya.

Sebaliknya, Kantor Pos Bogor di Jalan Djuanda, Kota Bogor, sudah membagikan dana bagi penerima kartu tersebut sejak kemarin. (chi/bum/wid)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com