"Ranjau paku, lalu jari-jari payung, mur, plat, dan besi-besi lainnya. Itu kita kumpulkan, kita kiloin, terkumpul 2,5 ton," ujar salah seorang anggota komunitas Saber, Agus Sumur, dalam talkshow "Nangkring bersama Komunitas" pada acara Kompasianival 2014, di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Jumat (22/11/2014).
Agus mengatakan, ada beberapa wilayah di Jakarta yang rawan terdapat ranjau paku seperti di kawasan Roxy, Cideng, Galur, kiayi Tapa, dan sekitar Istana Negara.
Di daerah-daerah tersebut, komunitas Saber telah rutin untuk melakukan aksi sapu bersih. Namun hingga saat ini, ranjau paku di daerah-daerah tersebut masih sering ditemukan. "Karena kalau ditangkap (penebar paku) cuma dikasih tindak pidana ringan. Itu enggak bikin kapok," ucap Agus.
Sementara itu, Ketua Komunitas Saber, Abdul Rohim, menuturkan komunitas ini terbentuk pada bulan Agustus 2011. Hingga saat ini anggota aktif dalam komunitas tersebut berjumlah 27 orang.
Agus mengaku tidak disokong dana oleh pihak manapun. Komunitas ini mendapatkan pemasukan dari hasil penjualan paku-paku tersebut. "Paku yang 2,5 ton itu kita jual ke besi tua. Satu kilonya Rp 3.000," ucap Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.