Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada! 100.000 Pohon di Jakarta Rawan Tumbang

Kompas.com - 27/11/2014, 14:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jakarta dan sekitarnya kini telah memasuki musim hujan. Karena itu, warga diminta untuk waspada, terutama saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Sebab, 20 hingga 100.000 pohon di Ibu Kota tergolong rawan tumbang karena telah berusia lebih dari 10 tahun.

Pohon rawan tumbang tersebut tersebar di lima wilayah kota. Namun, yang paling banyak berada di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Heru Bambang Ernanto mengatakan, pihaknya terus melakukan pendataan terhadap pohon-pohon di Jakarta, khususnya yang telah berusia lebih dari 10 tahun.

"Dari data yang ada, pohon rawan tumbang di Jakarta jumlahnya mencapai 100.000 pohon," kata Heru, Kamis (27/11/2014).

Untuk mencegah terjadinya pohon tumbang, kata Heru, pihaknya telah menginstruksikan kepada Suku Dinas Pertamanan di lima wilayah untuk memangkas pohon-pohon rawan tumbang di wilayahnya masing-masing. "Sudin Pertamanan sudah melakukan pemangkasan pohon rawan tumbang," ucapnya.

Bagi pohon yang rindang dan masih kokoh, hanya dilakukan pemangkasan bagian dahan. Sementara itu, untuk pohon yang sudah tua dan keropos, maka akan langsung ditebang. Setelah ditebang, pihaknya langsung mengganti dengan 10 pohon serupa yang lebih muda. Karena sesuai dengan aturan, setiap menebang satu pohon harus mengganti dengan 10 pohon.

Pihaknya juga meminta Suku Dinas Pertamanan lebih jeli dan melakukan patroli selama 24 jam saat musim hujan sehingga jika ada pohon yang sudah rawan tumbang langsung bisa dieksekusi.

"Pohon yang tua, keropos, dan miring langsung kita tebang. Masyarakat yang menemukan pohon rawan tumbang bisa melaporkan ke kami. Setiap laporan yang masuk pasti akan ditindaklanjuti," ungkapnya.

Saat ini, jumlah pohon di Jakarta mencapai 1 juta. Namun, 300.000 di antaranya telah berusia di atas 10 tahun. Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI akan terus menambah jumlah pohon karena saat ini ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta belum mencapai 10 persen dari luas wilayah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com