Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Kebanjiran, Komunitas Ciliwung Merdeka Berikan Penampilan Terbaik

Kompas.com - 28/11/2014, 02:52 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari tak bisa memainkan alat musik sama sekali, anak-anak yang tergabung dalam Komunitas Ciliwung Merdeka mampu mempertunjukkan penampilan terbaiknya di konser musik bertajuk "Musik yang Membebaskan" di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (27/11/2014) malam.

Padahal sebelumnya, kendala demi kendala telah dihadapi, termasuk menghadapi banjir yang melanda ibukota beberapa hari lalu. Namun dengan niat yang sungguh-sungguh untuk menyuguhkan penampilan yang terbaik, mereka pun tak mengabaikan waktu latihan mereka.

"Latihannya kan cuma sebentar, cuma 14 kali latihan, itu saja sudah terpotong banjir. Jadi harus tetap datang latihan," ujar Alifah, pemain musik recorder ini, sesuai pertunjukkan.

Alifah mengaku sangat lega dan bangga setelah tampil di depan ratusan penonton. Ia bahkan sampai tak bisa menggambarkan perasaannya dalam kata-kata.

"Baru pertama kali sih, yang jelas senang banget!" ujar gadis berjilbab ini.

Alifah, Elisa, Ayuni, Alifia, Eki, dan anak-anak lainnya tinggal di bantaran Ciliwung, Bukit Duri, Kampung Pulo, Kebon Pala, dan Manggarai. Daerah-daerah ini memang sudah dikenal sebagai "langganan" banjir. Namun dengan memanfaatkan Sanggar Ciliwung dan Gedung Sekretariat Kebun Pala, mereka pun tetap latihan selama sekitar dua jam per pertemuan. Hasilnya, tak dipungkiri mereka dapat mencuri perhatian ratusan mata.

Dalam penampilannya, anak-anak langsung membuat penonton terpana saat memainkan Ciliwung Larung. Hentakan perkusi dipadu dengan dentingan piano, dan beberapa alat musik lain berhasil menghanyutkan suasana. Tak mau kalah, pebiola mulai bersuara di lagu selanjutnya yaitu Main-main.

Lagu tradisional Perancis "Twinkle-twinkle Little Star" pun dibawakan dengan penuh improvisasi, begitu pula dengan Ibu Pertiwi. Hingga pada lagu selanjutnya yaitu Yamko Rambe Yamko, Tanah Air, dan Jali-jali, Ciliwung Merdeka berkolaborasi dengan pebiola kelas dunia Iskandar Widjaja-Hadar. Penampilan mereka pun ditutup oleh tepuk tangan riuh nan menggelegar dari para penonton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com