Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Jakarta Akan Pasang Sirene Peringatan Dini Banjir

Kompas.com - 28/11/2014, 16:08 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bekerja sama dengan Japan Radio Corporation (JRC), berencana memasang 15 sirene di lima kelurahan untuk peringatan dini bencana banjir.

"Tiap kelurahan akan dipasang tiga sirene untuk peringatan dini siaga banjir," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Informatika BPBD Provinsi DKI Jakarta Endang Achadiat di Jakarta, Jumat (28/11/2014).

Ia mengatakan, sirene peringatan dini banjir tersebut akan dipasang di lima kelurahan paling rawan terkena banjir, yakni Kelurahan Bidara Cina, Kampung Pulo, Ulu Jami, Rawa Buaya, dan Petogogan.

Lima kelurahan tersebut menjadi "langganan" banjir dari luapan Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan, dan Sungai Krukut. Sirene tersebut, tambah Endang, akan dikendalikan dari BPBD DKI Jakarta.

Setelah informasi ketinggian air diperoleh dari petugas pintu air di masing-masing wilayah, BPBD akan memberikan peringatan kepada warga dengan membunyikan sirene.

"Bila sirene ini sudah berbunyi, artinya warga sudah harus menyiapkan diri untuk mengungsi," kata dia.

Persiapan mengungsi, tambahnya, ialah dengan menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan di pengungsian dan membereskan dokumen yang penting untuk diselamatkan.

Pemasangan sirene tersebut ditargetkan tuntas sebelum Januari 2015 sebab warga Jakarta akan bersiap menghadapi musim hujan sejak November hingga Januari, sesuai perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Lokasi pemasangan alat ini nanti akan dikoordinasikan dengan lurah karena tujuannya semakin banyak warga yang mendengar lebih bagus," katanya.

Selain membangun peralatan siaga bencana banjir, BPBD DKI Jakarta juga akan meningkatkan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi banjir tahunan.

Keberadaan para relawan dan kader bencana yang ada di tingkat kelurahan akan meningkatkan pemahaman warga untuk menanggulangi bencana di wilayahnya masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com