Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Ditutup untuk Penggusuran, Warga Jatibaru Cekcok dengan Petugas

Kompas.com - 06/12/2014, 17:30 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jatibaru Dipo, Jakarta Pusat terlibat cekcok dengan petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Sabtu (6/12/2014). Adu mulut terjadi lantaran jalan menuju permukiman warga diblokade saat PT KAI melakukan pembongkaran enam rumah di Jalan Jatibaru Dipo, persis di sebelah stasiun tersebut.

"Tadi mobil saya disuruh pindah, tetapi jalan malah ditutup, saya mau taruh masuk lewat mana?" ujar Saleh Iskandar, salah satu warga Jatibaru saat ditemui di lokasi penggusuran, Sabtu.

Menurut dia, aneh bila PT KAI melakukan penggusuran tetapi tidak mengindahkan hak warga yang tinggal di area samping stasiun. Apalagi, Saleh menyebutkan, PT KAI tidak melakukan sosialisasi sebelum melakukan penggusuran.

"Kalau warga yang tinggal di rumah yang digusur mungkin dikasih tahu, tetapi kami (warga yang tinggal di samping area yang dibongkar) enggak," ucap Saleh.

Alhasi, cekcok mulut tak terhindarkan Sabtu siang. Menjelang sore, cekcok mereda karena PT KAI telah menyingkirkan puing-puing yang menghalangi akses masuk ke dalam permukiman warga. Namun jalan tersebut hanya dapat dilalui pejalan kaki dan sepeda motor.

Sementara mobil tidak dapat melintas lantaran sebagian jalan tertutup puing. Ketua perkumpulan warga di permukiman tersebut, Alex Argo Hernowo, mangatakan yang digusur sebanyak enam rumah.

Dua rumah masuk Kecamatan Tanah Abang, sementara empat rumah lainnya masuk ke Kecamatan Gambir. "Nah mereka hanya sosialisasi ke Kecamatan Tanah Abang, sangat minim sosialisasi ke Kecamatan Gambir. Kami yang tinggal di sini masuk ke Kecamatan Gambir," kata Alex..

Junior Manajer Penertiban Aset Daop 1 PT KAI Drajad Firmansyah mengatakan, pembongkaran tersebut bertujuan untuk memperluas area Stasiun Tanah Abang, khususnya untuk jalan keluar dan masuk penumpang.

"Lagipula semua tanah dari rumah-rumah yang digusur ini adalah milik PT KAI, termasuk rumah-rumah di sampingnya itu, sampai ke ujung. Nantinya semua akan kami tertibkan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com