Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penjambretan di Kolong "Flyover" Pancoran Meninggal

Kompas.com - 11/12/2014, 16:30 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Andrea Salma (39), korban penjambretan di Jalan Raya Gatot Subroto, tepatnya di kolong jalan layang atau flyover Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (5/12/2014) lalu, meninggal dunia. Ia meninggal pada Rabu (10/12/2014) malam, meski sudah mendapatkan perawatan intensif selama sepekan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional.

Kabar tersebut disampaikan Mohammad Ikhsan, teman dekat sekaligus saksi kunci aksi penjambretan, dalam pesan singkatnya kepada Warta Kota, Rabu sekitar pukul 22.00. Karyawati swasta itu meninggal sekitar pukul 20.00.

"Innalillahi wainailaihirajiun, telah meninggal teman kita Andrea Salma di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional pada hari Rabu tanggal 10 Des 2014. Mohon maaf apabila ada kesalahan, semoga amal ibadah Almarhumah dapat diterima disisi-Nya," demikian bunyi pesan singkat dari Ikhsan.

Novi, yang juga teman dekat Andrea, menganggap bahwa ini adalah jalan terbaik bagi Salma. Sebab, perempuan asal Bandung, Jawa Barat, itu sudah koma selama berhari-hari. Di tubuhnya terpasang sejumlah alat bantu medis, seperti alat bantu pernapasan, alat pemacu jantung, dan beberapa selang infus ataupun pembuangan kotoran. Hal itu membuat miris siapa pun yang melihat.

"Mungkin itu yang terbaik. Manusia cuma bisa berusaha, tetapi Allah juga yang menentukan. Salma meninggal dunia karena pendarahan di otak, efek dari retak di bagian belakang tempurung kepalanya," ucapnya.

Karena keberadaan keluarganya belum diketahui, jenazah dari perempuan yang belum menikah ini masih disemayamkan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Novi pun belum mengetahui kapan tepatnya jenazah Andrea akan dimakamkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, jauh sebelum mengalami koma dan meninggal dunia, Andrea Salma bersama Mohammad Ikhsan menjadi korban penjambretan di dekat Hotel Bidakara, Pancoran, pukul 02.30 WIB. Dua orang yang berboncengan menggunakan Kawasaki Ninja 250 R hitam menarik paksa tas jinjing milik Andrea.

Karena kalah dalam adu tarik, Andrea terjatuh. Bagian kepala mengenai aspal terlebih dahulu. Andrea mengalami pendarahan pada bagian kepala dan tidak sadarkan diri.

Mengetahui hal tersebut, Ikhsan pun meminta bantuan warga untuk melarikan Andrea ke Rumah Sakit Tebet hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. (Dwi Rizki)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com