Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penampakan Mobil Pimpinan DPRD DKI Seharga Rp 698 Juta

Kompas.com - 22/12/2014, 09:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Lima unit mobil baru Toyota Camry seharga Rp 698 juta yang nantinya akan digunakan sebagai kendaraan dinas pimpinan DPRD DKI Jakarta saat ini sudah berada di Gedung DPRD DKI Jakarta. Mobil-mobil tersebut nantinya akan dibagikan kepada Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi dan empat orang wakilnya, masing-masing M Taufik, Triwisaksana, Abraham Lunggana, dan Ferrial Sofyan.

Pantauan Kompas.com, Senin (22/12/2014), mobil-mobil tersebut tersimpan di garasi gedung. Belum ada nomor polisi yang tertera di mobil tersebut. Kursi-kursi di bagian dalam mobil pun masih terbungkus oleh plastik. Kelima mobil berjenis sama, yakni Toyota Camry Hybrid.

Sebelumnya, Sekretaris DPRD DKI Jakarta Mangara Pardede mengatakan, kelima mobil Toyota Camry untuk para pimpinan DPRD DKI saat ini sudah berada di lahan parkir Gedung DPRD DKI. Adapun surat-surat dari mobil tersebut sedang diurus oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).

"Semua pimpinan akan mendapatkan mobil Toyota Camry Hybrid. Kami akan memberikan setelah surat tanda kepemilikan kendaraan (STNK) sudah keluar dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI," kata Mangara, Minggu (21/12/2014).

Sesuai peraturan, kata Mangara, jenis mobil dinas untuk DPRD DKI dipilihkan oleh Pemprov DKI. Jika melihat pada periode yang lalu, para pimpinan mendapatkan Toyota Camry, sedangkan para anggota mendapatkan Toyota Corolla Altis. Namun, sampai saat ini, BPKD DKI belum mendatangkan mobil untuk para anggota.

Khusus untuk ketua, ia akan mendapatkan dua jenis mobil, satu mobil bertipe sedan dan satunya lagi jenis SUV. Saat ini, mobil dinas jenis SUV yang digunakan oleh Prasetyo adalah mobil Toyota Land Cruiser. Mobil tersebut tadinya adalah mobil dinas mantan Gubernur DKI Joko Widodo.

"Mobil yang digunakan Pak Ketua sekarang Toyota Land Cruiser berwarna hitam. Bekas Pak Jokowi kayaknya, akan dimutasi dan digunakan beliau," ucap Mangara.

Sesuai aturan yang berlaku, kendaraan dinas memang hanya berlaku untuk masa pakai lima tahun. Setelah itu, akan diadakan lelang yang berada di bawah tanggung jawab BPKD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com