Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) Eva Chairunisa, Minggu (4/1), mengatakan, subsidi untuk penumpang kereta api rel listrik (KRL) dipastikan bersamaan dengan penandatanganan kontrak PSO tahun 2015, pekan lalu.
”Untuk Januari hingga September 2015, PSO untuk penumpang KRL ditetapkan Rp 754 miliar. Ini untuk mengakomodasi sekitar 185 juta penumpang KRL,” ujarnya.
Eva menambahkan, besaran PSO untuk perjalanan KRL setelah September 2015 akan ditetapkan lewat kontrak PSO berikutnya.
Penetapan PSO ini, menurut Eva, sudah memperhitungkan pertumbuhan jumlah penumpang KRL tahun ini. Di hari kerja, jumlah pengguna KRL mencapai 710.000-730.000 orang per hari. Pada pertengahan 2014, jumlah pengguna KRL rata-rata sekitar 600.000 orang per hari.
Di masa akhir pekan sepanjang Desember 2014, jumlah penumpang KRL sekitar 670.000 orang per hari. Jumlah ini juga naik dibandingkan jumlah penumpang akhir pekan pada semester pertama 2014, yang berkisar 590.000-640.000 penumpang per hari.
Tahun lalu, PSO untuk KRL dinikmati sekitar 206 juta pengguna KRL. Jumlah PSO KRL tahun 2014 sekitar Rp 517 miliar. Angka PSO untuk KRL ini sudah mengakomodasi kenaikan tarif yang diusulkan PT KCJ bulan Oktober.
Meskipun ada kenaikan tarif dari operator, tarif yang dibayarkan penumpang tetap.
Tingginya minat warga menggunakan KRL terlihat di Stasiun Jakarta Kota sejak akhir tahun lalu. Eva mengatakan, jumlah penumpang di Stasiun Jakarta Kota pada periode 25 Desember 2014-3 Januari 2015 mencapai 84.000 orang per hari. Padahal, rata-rata pada hari lain, jumlah penumpang KRL hanya sebanyak 46.000-48.000 orang per hari.
Kondisi ini menyebabkan antrean panjang penumpang yang hendak membeli ataupun mengembalikan tiket harian berjaminan (THB) di loket-loket stasiun itu. Kerumunan juga terjadi di pintu masuk dan keluar.
Salah satu penumpang, Afif Kusnandar (33), mengaku hampir setengah jam mengantre untuk bisa keluar dari stasiun.
Untuk mengurangi kepadatan di Stasiun Kota, Eva mengimbau penumpang turun di sejumlah stasiun sebelum Stasiun Kota, seperti Stasiun Mangga Besar dan Stasiun Jayakarta.
Eva juga menyarankan pengguna KRL menggunakan kartu multi-trip (KMT) sehingga tak perlu antre di loket setiap akan melakukan perjalanan.
KA antarkota
Kepala Humas PT KAI Makmur Syaheran mengatakan, subsidi penumpang kereta api (KA) ekonomi jarak jauh, jarak sedang, jarak dekat, serta kereta rel diesel (KRD) juga sudah dialokasikan pemerintah.
”PSO yang diberikan tahun ini sudah memperhitungkan penyesuaian sejumlah komponen sehingga sementara ini tidak ada kenaikan tarif kereta ekonomi,” katanya. (WIN/ART)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.