"Kami tidak boleh masuk oleh Kamtib dan Satpol PP ke sini untuk berjualan. Jadi, kami terpaksa panjat pagar agar bisa masuk. Kemarin saja sudah dua hari saya tidak berjualan di sini karena kaki saya terluka pada saat loncat pagar," ujar salah seorang pedagang kaki lima, Yanti (23).
Kawasan Tugu Monas memang telah ditetapkan steril dari PKL dan tunawisma. Deretan kios tidak permanen di sisi barat Tugu Monas juga telah dibongkar petugas.
"Mau jualan di mana lagi Mas, kami tidak memiliki tempat selain di sini. Mau tidak mau, kami harus masuk ke sini agar dapat berjualan, ya dengan loncat pagar. Dengan apa kami menghidupi keluarga kalau tidak berjualan di sini?" ujar pedagang kaki lima lain, Sari (28).
Dari tahun ke tahun, permasalahan pedagang kaki lima yang beroperasi di kawasan Monas belum juga terselesaikan. Petugas keamanan sudah berupaya meningkatkan keamanan di kawasan tersebut. Namun, pedagang kaki lima masih saja masuk dengan cara loncat pagar.
Petugas pengawas Tugu Monas, Agus (60), mengatakan, keamanan di sana sudah mulai ditingkatkan, di antaranya melalui pendirian pos-pos keamanan di lokasi-lokasi rawan.
Pagar Tugu Monas setinggi tiga meter itu juga tidak mudah diterobos. Namun, ada saja cara PKL itu menerobos pagar dari besi bulat dan pejal berdiameter dua sentimeter itu. Ada bagian pagar besi yang dijebol selebar dua meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.