Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tuhan Enggak Marah Kan Yah sama Dia?"

Kompas.com - 21/01/2015, 10:29 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tubuh Idawati terkulai lemas di tepi peti jenazah suaminya, Aiptu Batang Onang Lubis. Dengan berkerudung biru, tubuh Idawati harus selalu ditopang oleh sanak saudara.

Aiptu Batang Onang Lubis merupakan anggota polisi yang menjadi korban tabrakan di Jalan Arteri Pondok Indah, tadi malam. Idawati tidak henti-henti meratap sambil mengelus peti mati suaminya.

"Aku enggak tahu dia ngerasain apa. Dia (Aiptu Batang Onang) kesakitan, aku enggak bisa bantuin," ujar Idawati dengan berlinang air mata.

"Dia udah enggak ngerasain sakit. Udah enggak ngerasain sakit," ujar saudara Ida sambil menggenggam kedua tangan Ida.

"Tuhan enggak marah kan yah sama dia?"

Ida kembali berbicara sambil memandangi peti jenazah suaminya.

"Enggak marah. Tuhan enggak marah. Kalau marah, disiksa dulu di dunia. Ini kan enggak. Sudah tenang," ujar seorang wanita yang duduk di sampingnya.

Semua sanak saudara Ida menyuruh dia untuk makan. Sudah semalaman Ida belum juga mengisi perutnya. Akan tetapi, Ida menolak.

"Makanlah, ayo makanlah. Kalau kamu sakit, siapa yang bimbing anak-anak," ujarnya.

Aiptu Batang Onang meninggalkan empat anak, Anggra (19), Aldi (13), Gibran (9), dan Anggi (8).

Sedikit demi sedikit, Ida pun mau makan walau harus disuapi. Tiap kali kerabat datang dan mengucapkan belasungkawa kepadanya, tangisan langsung meluap kembali dari mata Ida.

"Maafkan suami saya kalau ada kesalahan ya," ujar Ida.

"Tempatkan ia di tempat yang baik ya Allah. Ampuni dosanya ya Allah," doa Ida.

Jenazah Aiptu Batang Onang Lubis sudah dibawa pulang menuju rumah duka di Pancoran Mas, Depok, sejak subuh. Rencananya, jenazah akan dibawa ke Desa Tolang Jae, Sayur Matinggi, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Aiptu Batang menjadi korban tewas dalam kecelakaan tabrakan beruntun di Pondok Indah. Korban yang merupakan anggota Sabhara Polsek Metro Kebayoran Baru itu dalam perjalanan pulang setelah dinas. Naas, ia menjadi korban kecelakaan beruntun di Arteri Pondok Indah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com