Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu Renang di Sungai Ciomas, Arman Hilang Terseret Arus

Kompas.com - 26/01/2015, 13:06 WIB
BOGOR, KOMPAS.com — Seorang pemuda, Arman (23), terseret arus Sungai Ciomas, Kabupaten Bogor, saat sedang berenang dengan dua temannya, Minggu (25/1/2015) petang. Korban hanyut seusai melompat dari jembatan Sungai Ciomas. Diduga, tubuh korban terbawa arus deras sungai tersebut.

Informasi yang dihimpun Wartakotlive, saat itu, korban bersama dua temannya, Syamsudin (23) dan Lukman (18), warga Desa Ciomas Induk, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, sedang  berkumpul di salah satu rumah temannya sekitar pukul 15.00 WIB.

Kemudian, korban mengajak kedua rekannya untuk berenang di Sungai Ciomas yang tak jauh dari tempat mereka berkumpul. Meskipun sungai tidak terlalu lebar, kondisi arus sungai sangat deras karena sedang diguyur hujan. Korban bersama kedua rekannya menantang untuk beradu nyali dengan melompat dari atas jembatan sungai.

Salah seorang rekan korban, Syamsudin, mengatakan, awalnya dia tidak berani untuk melakukan tantangan tersebut. "Awalnya, saya enggak berani. Pertama kita lompat bertiga dan nyampe finis di pinggir sungai. Terus kita lompat lagi yang kedua kali, tapi Arman terbawa arus," katanya saat ditemui di lokasi, Senin (26/1/2015).

Saat lompat yang kedua, dia kembali ragu. Namun, dia melihat tiba-tiba korban loncat jembatan dahulu. Spontan dia dan Lukman ikut loncat dari jembatan.

"Pas lihat Arman loncat duluan, mau enggak mau saya ikut loncat. Saya bisa selamat pegangan pohon, tapi si Arman malah hanyut. Saya sempat pegang kakinya, tapi karena licin jadi terlepas," ujarnya.

Dia pun merasa panik karena korban terus terseret arus sungai. Awalnya, dia menyangka bahwa korban bakal selamat karena dia tahu korban bisa berenang.

"Kami dari kecil memang sering lompat dari jembatan. Si Arman memang bisa berenang. Makanya, saya pikir dia bakal selamat. Tapi, saya dengar dari bapak-bapak kalau dia kebawa hanyut," kata Syamsudin.

Hingga saat ini, korban belum ditemukan. Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com