Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Perampokan Sadis, Warga Diminta Makin Waspada

Kompas.com - 05/02/2015, 14:44 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Warga diminta meningkatkan kesadaran keamanan, peduli, dan memiliki daya cegah terhadap setiap gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing. Imbauan itu dikatakan Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Ciledug Ajun Komisaris Afendi, Rabu (4/2).

Afendi meminta warga waspada setelah terjadi perampokan di salah satu kios telepon genggam di Jalan HOS Cokroaminoto, Larangan Indah, Kota Tangerang, Rabu pagi. Perampok yang belum diketahui identitasnya itu memiliki ciri perawakan kurus tinggi dan kulit sawo matang. Pelaku nekat merampok dan melukai penjaga kios pada pagi hari saat kondisi ramai.

Suharyono (26), penjaga kios telepon genggam, kini dirawat intensif di Rumah Sakit Sari Asih, Ciledug, akibat tiga luka tusuk di bagian pinggang dan punggung.

Pagi itu, pukul 08.00, saat Suharyono akan membuka rolling door, muncul perampok yang diyakini berusia 20 tahun mendekatinya. Pelaku mengaku karyawan kios dan kenal majikan korban. Setelah berhasil masuk konter, pelaku langsung menyerang korban dengan pisau kecil.

Setelah mengambil uang Rp 9,5 juta di kasir, pelaku menjarah beberapa telepon genggam yang ada di kios dan membawanya kabur. Suharyono yang bersimbah darah ditemukan kepala kios, Rudi Marsono.

Pelaku remaja

Pada hari yang sama, polisi menangkap tiga pencuri yang dalam aksinya berujung dengan pembunuhan. Ketiga pelaku, AG (19), UC (17), dan VK (14), mencuri dan membunuh Suti (50), pembantu rumah tangga.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Bachtiar Ujang, Rabu (4/2), mengatakan, pencurian itu terjadi di kompleks Migas, Kemanggisan, Jakarta Barat, Senin (2/1) lalu.

Ketiga pencuri ini masuk melalui jendela kamar lantai dua dengan memanjat pohon. Saat masuk ke rumah, ketiga pencuri ini tepergok Suti. Suti kemudian disekap dan dicekik dengan celana ketat berwarna ungu hingga tewas.

”Mereka takut ketahuan sampai nekat begitu,” katanya.

Polisi mengamankan beberapa barang bukti dari tersangka, yaitu jam tangan, laptop, ipad, kamera DSLR, lensa optik, handycam, dan telepon genggam.

Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Palmerah Ajun Komisaris Khoiri, ketiga laki-laki muda, bahkan ada yang di bawah umur, itu adalah pengangguran. Pelaku dijerat Pasal 365 KUHP dengan hukuman penjara 15 tahun.

Randi juga dirampok

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor Ajun Komisaris Ahmad Faisal Pasaribu mengatakan, tim penyidik masih memburu pembunuh Randi Hariyanto (29), warga Cinere, Depok. Jenazah korban ditemukan warga yang akan membuang sampah di Kali Cidepit RT 002 RW 005 Semplak Barat, Kemang, Bogor, Minggu (1/2) pukul 15.00.

Indra Goin, kakak Randi, yang dihubungi kemarin, yakin bahwa si bungsu dari tiga bersaudara itu korban perampokan dan pembunuhan. Pada jenazah Randi ditemukan delapan luka tusuk, yakni di pinggang, badan, dan leher. Terakhir kali terlihat korban pergi dari rumah mengendarai mobil Honda Jazz perak B 1074 SVB.

Di kaca belakang mobil terpasang stiker IBM. Mobil itu memakai velg Honda Freed. Pelindung pelat nomor mobil adalah akrilik. ”Dompet dan mobil belum ditemukan,” kata Indra. (BRO/PIN/DEA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com