Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Nigeria Diciduk dari Rumah Kos di Klender

Kompas.com - 06/02/2015, 18:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang warga Nigeria diciduk petugas Imigrasi Jakarta Timur dari sebuah rumah kos di Kompleks Perumahan Taman Buaran Indah III, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (6/2/2015).

Pantauan Kompas.com, lima petugas Imigrasi tiba sekitar pukul 15.00 di rumah kos tiga lantai bercat merah muda itu. Petugas langsung bergerak ke kamar BC-13 yang ditempati pria berinisial DO (24) tersebut. Kamar itu terletak di lantai paling atas.

Kedatangan petugas cukup mengagetkan petugas penjaga kos dan para penghuni sekitar. Saat itu DO saat itu sedang mengobrol dengan tetangga kosnya. Petugas memperkenalkan diri dan menanyakan mengenai surat-suratnya.

"Dia belum bisa membuktikan surat-suratnya. Nanti di kantor, kita mau periksa dulu," ujar salah satu petugas yang ikut menggerebek.

Salah satu tetangga DO, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan, DO sudah tinggal selama tiga tahun di rumah kos tersebut. Warga rumah kos memang mengenalnya dengan baik. Namun, pria berpostur tinggi itu jarang keluar jauh dari rumah kos tempat tinggalnya itu.

"Kalau pagi enggak ada. Adanya malam dia. Malam turun, makan di kantin, enggak berani makan jauh. Kalau nyetel musik itu suka keras-keras," ujar salah seorang warga rumah kos.

Ia mengatakan, DO pernah tidak tinggal sendiri. Sekitar beberapa bulan lalu, ada rekan DO yang juga tinggal di rumah kos tersebut. "Itu enam bulan lalu. Awalnya mereka bertiga. Dia dikenal suka royal juga sama orang sini," ujarnya.

Kepala Seksi Wasdakim Imigrasi Jakarta Timur Komang Trisna mengatakan, hasil pemeriksaan sementara, DO memiliki surat-surat lengkap, seperti paspor dan lainnya.

"Namun, pelanggarannya dia itu overstay. Dia termasuk warga ilegal. Izin tinggalnya itu sudah habis sejak Juni 2014," ujar Komang.

Pihaknya masih mendalami kemungkinan pelanggaran izin keimigrasian lainnya. "Kalau terbukti melakukan pelanggaran keimigrasian lainnya, kita tindak sesuai undang-undang yang berlaku," ujar Komang.

Komang mengatakan, setelah diperiksa, Imigrasi akan berkoordinasi dengan pihak Kedubes Nigeria. DO terancam dideportasi dari Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com