Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Banjir di Jalan MH Thamrin, DKI Optimalkan Pompa

Kompas.com - 10/02/2015, 13:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan deras yang mengguyur lima wilayah Ibu Kota sejak Senin (9/2/2015) dini hari menyebabkan banjir meluas, tak terkecuali di kawasan Ring I (Jalan Medan Merdeka) serta Jalan MH Thamrin.

Untuk mengantisipasi genangan air di jalan protokol, Dinas Tata Air DKI Jakarta bakal mengoptimalkan pompa yang tersebar di sana.

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Agus Priyono menjelaskan, sudah ada 11 pompa untuk mengantisipasi genangan air di kawasan tersebut. Dengan rincian, enam pompa air ada di Gedung Jaya, dua pompa air ada di Gedung Topas, dan tiga pompa di Gedung Mapalus. 

"Sebenarnya sih dengan adanya 11 pompa harusnya sudah cukup (meminimalkan genangan). Tapi, 11 pompa itu belum cukup menyedot air hujan yang terjadi sangat tinggi kemarin," kata Agus dalam konferensi pers yang digelar di Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, Selasa (10/2/2015). 

Lebih lanjut, Agus menjelaskan, hujan dengan intensitas tinggi yang turun selama 12 jam kemarin telah melampaui kapasitas dari desain drainase dan sistem pompa yang ada di kawasan Jalan MH Thamrin.

Menurut dia, drainase yang didesain saat ini hanya mampu menampung tangkapan curah hujan di permukaan jalan.

"Sedangkan curah hujan yang kemarin turun tinggi dan permukaan tanah yang mengalami penurunan menyebabkan over kapasitas drainase. Kami akan evaluasi ini," ujar mantan Wakil Kepala Dinas PU ini. 

Sementara itu, perihal banjir yang merendam kawasan Istana Negara, Agus menjelaskan, penyebabnya karena air laut pasang (rob).

Kemudian pada saat yang bersamaan dilakukan pemadaman listrik oleh PLN karena beberapa gardu di wilayah Jakarta Utara terendam banjir. Akibatnya, pompa di Waduk Pluit tidak dapat dioperasikan dengan optimal dan genangan tidak bisa dipompakan ke laut.

"Saluran di Jalan Abdul Muis juga tinggi. Setelah kami minta pihak PLN segera menghidupkan listrik, sekitar pukul 13.15 kemarin, banjir di Istana bisa surut," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com