Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Curigai Isu Begal Dimanfaatkan Para Penunggak Kredit Motor

Kompas.com - 14/02/2015, 20:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com - Polres Kota Depok mengendus adanya kemungkinan segelintir masyarakat yang memanfaatkan isu begal untuk berpura-pura kehilangan sepeda motornya. Masyarakat yang diduga melakukan cara ini adalah masyarakat yang tidak sanggup lagi membayar cicilan kredit sepeda motornya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Depok, Komisaris Agus Salim, mengatakan, dugaan itu muncul dilatarbelakangi beberapa laporan mengenai adanya kejadian perampasan sepeda motor. Namun, dari beberapa kejadian itu, polisi tidak menemukan adanya saksi mata yang melihat.

"Sekarang kan banyak kendaraan yang dibeli dengan cara kredit. Mungkin kreditnya macet, motornya langsung dibawa ke kampungnya. Banyak modus-modus yang seperti itu," ujar Agus kepada Kompas.com, Sabtu (14/2/2015).

Menurut Agus, beberapa waktu silam, ia pernah menerima laporan mengenai adanya warga yang mengaku kehilangan sepeda motornya di sebuah apotek. Setelah ditelusuri, ternyata sepeda motor orang itu tidak hilang, namun sengaja disembunyikan.

Agus mengatakan, orang itu mengaku kehilangan sepeda motornya disebabkan karena ia tak mampu lagi membayar cicilan kredit sepeda motornya. "Setelah kita periksa dan melakukan penyelidikan yang mendalam, ternyata hilangnya diskenario karena dia lagi terlilit utang. Banyak kejadian yang seperti itu," ujar dia.

Sebelumnya, Agus menyatakan meragukan kebenaran dari dua kejadian perampasan sepeda motor yang terjadi di jalan layang UI pada Selasa (10/2/2015), dan di Jalan Raya Citayam, Jumat (13/2/2015). Pasalnya, dalam dua kejadian itu, polisi sama sekali tak menemukan adanya warga di sekitar lokasi kejadian yang mengetahui seputar peristiwa yang terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com